Quartararo pun mulai terus terang, ia mengakui dengan jujur ketika ditanya bagaimana situasinya saat ini.
"Saya tidak akan bilang bahwa saya kehilangan motivasi, tapi lebih ke frustrasi," ungkap Quartararo dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Balapan di Silverstone kemarin sungguh seperti mimpi buruk akibat kualifikasi saya (yang buruk)."
"Secara umum ini situasi yang sangat sulit bagi saya karena saya selalu bertarung untuk merebut gelar juara dunia pada setiap musim, 2020, 2021, 2022, kecuali di musim debut saya (2019)."
"Dan sekarang, (alih-alih itu), saya sedang berjuang untuk meraih poin. Ini sulit...," katanya lagi.
Pembalap berjulukan El Diablo itu juga membandingkan situasinya serupa yang menimpa Marc Marquez (Repsol Honda).
Permasalahan motor yang tak kompetitif sudah merembet ke masalah mental pembalap. Termasuk dirinya.
"Maksud saya, saya tidak merasa bahwa Marc kehilangan bakatnya setelah meraih gelar juara dunia delapan kali," kata Quartararo.
"Ini lebih ke masalah mental dan ini sulit. Karena saya merasa saya sudah membalap dengan baik (maksimal) tapi itu belum cukup," tambah dia.
Bahkan Quartararo juga membandingkan dengan perasaannya ketika masih jadi pembalap minor saat masih di kelas Moto2.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar