BOLASPORT.COM - Terungkap fakta bahwa tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, bertanding di tengah kesedihan besar saat tur turnamen bulu tangkis di Jepang dan Australia.
Duka mendalam dirasakan Anthony berduka setelah ibunda, Lucia Sriati, meninggal dunia pada Rabu (9/8/2023).
Lucia berpulang di usia 63 tahun setelah berjuang menghadapi sakit yang dideritanya sejak lama.
Baca Juga: Kabar Duka, Ibunda Anthony Sinisuka Ginting Meninggal Dunia
Air mata sudah mengalir dari mata Anthony saat ibunya tetap hadir untuk menonton pertandingannya di Indonesia Open 2023 pada Juni lalu walau harus menggunakan kursi roda.
Anthony tak kuasa menahan kesedihan dalam konferensi pers setelah laga final di Istora.
Akan tetapi, profesi sebagai atlet bulu tangkis nasional membuat Anthony tetap harus membagi fokus ke kewajibannya untuk bertanding dengan turut membawa nama Indonesia.
Sebulan berselang, Anthony sudah menemukan dirinya kembali berada di atas karpet hijau untuk mengikuti dua turnamen beruntun yaitu Japan Open 2023 dan Australian Open 2023.
Di Japan Open 2023 sosok yang akrab disapa Ginting itu harus tersisih pada babak pertama usai disingkirkan Kanta Tsuneyama (Jepang) dalam dua gim langsung.
Sedangkan di Australian Open 2023 pemain asal Cimahi ini terhenti pada perempat final setelah takluk di tangan sesama pemain unggulan, Prannoy H. S., lewat rubber game.
Diungkapkan pelatih tunggal putra pelatnas PBSI, Irwansyah, bahwa Anthony sebenarnya sudah diminta pulang oleh keluarganya saat itu.
Akan tetapi, Anthony memilih untuk menyimpan kesedihannya demi tetap menyelesaikan perjuangannya di lapangan.
"Kami tahu kondisinya tapi tidak mau menyebut situasi itu," ujar Irwansyah seperti dikutip BolaSport.com dari Antaranews.com, Senin (8/14/2023).
"Beberapa kali ditelepon oleh keluarga, (Ginting) disuruh pulang. Ginting tidak bilang dan tidak mau kondisi itu jadi alasan."
"Tidak gampang pemain itu fokus dalam kejuaraan. Jadi habis turnamen Jepang masih ikut ke Australia dan baru pulang ke tempat mamanya," imbuhnya.
Tuntutan untuk menang yang dihadapi Anthony makin besar seiring prestasinya yang kembali meningkat.
Anthony kembali mengalami periode terbaiknya ketika berhasil menembus final secara back-to-back di turnamen sirkuit dengan level yang tinggi.
Di Singapore Open (Super 750) tunggal putra peringkat dua dunia tersebut menjadi juara.
Adapun saat Indonesia Open (Super 1000) Anthony menjadi runner-up usai dikalahkan pemain nomor satu, Viktor Axelsen (Denmark), yang sedang panas.
Pencapaian Anthony saat itu sebenarnya sudah hebat karena dia telah diliputi kegamangan akibat kondisi kesehatan ibundanya yang menurun.
"Kalau Mama Papa memang hari pertama mau nonton (ke Istora), tetapi kondisi Mama kurang baik jadi tidak...," ucap Anthony setelah laga final.
Anthony tidak dapat menyelesaikan kalimatnya. Matanya berkaca-kaca. Pemenang medali perunggu Olimpiade Tokyo ini lalu tertunduk dan menangis.
Periode berkabung membuat penampilan Anthony di Kejuaraan Dunia 2023 masih belum dipastikan.
Baca Juga: Belum Ada Keputusan Anthony Ginting ke Kejuaraan Dunia 2023, Masih Berduka?
Anthony sebenarnya punya peluang besar untuk unjuk gigi karena keberhasilan mendapatkan peringkat kedua dalam daftar unggulan.
Namun, masih menurut Irwansyah, kepastian apakah Anthony akan bertanding atau tidak masih perlu didiskusikan.
"Segera nanti diumumkan, enggak sekarang dulu. Memang masih mau didiskusikan lagi," ungkap Irwansyah.
"Kondisinya masih berduka, karena semua tidak mungkin memburu-buru. Nama Ginting masih (ada di drawing) di Kejuaraan (Dunia), kabar segera disampaikan."
"Sabar sedikit, karena ini lagi berduka, bukan karena hal yang lain. Ginting baru kehilangan mama tercintanya," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Kejuaraan Dunia 2023 akan berlangsung pada 21-27 Agustus mendatang di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar