Indonesia juga tidak hanya mengandalkan atlet-atlet veteran seperti Ni Negah Widiasih (angkat besi), Saptoyogo Purnomo (atletik), Leani Ratri Oktila (bulu tangkis), Jendi Panggabean, Syuci Indriani (renang), dan Muhammad Fadli (balap sepeda) untuk mengejar medali.
Sejumlah debutan tak mau kalah berbekal prestasi yang diraih dalam dua tahun terakhir.
Di bulu tangkis, sorotan akan tertuju kepada Rina Marlina dan Syakuroh Qonitah Ikhtiar yang tahun lalu menjadi juara dunia tepat setelah dipanggil untuk tampil perdana di Asean Para Games.
Para-badminton diharapkan menjadi lumbung medali emas bagi Indonesia di samping catur meski Merah Putih harus berkompromi dengan dimasukkannya nomor catur tradisional China.
Kemudian ada Maulana Rifky Yavianda menjadi rising star di cabor renang.
Baca Juga: Kemenpora Siap Gelar Liga Tarkam
Walau persaingannya tidak mudah, Rifky diharapkan bisa meneruskan momentum bagusnya usai mencetak tujuh medali emas saat ASEAN Para Games 2023 di Kamboja.
Adapun kekhawatiran tertuju kepada tenis meja setelah meninggalnya pemenang tiga medali emas Asian Games yaitu David Jacobs pada April lalu.
Komet Akbar, yang diplot sebagai penerus David, diharapkan bisa memperbaiki konsistensinya untuk tidak rentan terjegal dengan lawan yang di atas kertas bisa dikalahkan.
Indonesia juga kurang diuntungkan karena tidak bisa membawa tim voli putri yang menyumbang emas di dua edisi terakhir ASEAN Para Games.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar