BOLASPORT.COM - Legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata menyoroti betul persiapan skuad pelatnas PBSI jelang Kejuaraan Dunia 2023.
Hadinata sempat datang ke pelatas Cipayung, Jakarta pada Senin (14/8/2023) lalu untuk mengamati latihan yang dilakukan skuad pelatnas jelang Kejuaraan Dunia 2023.
Sebagai mantan pelatih, Hadinata memang cukup akrab berada di area Cipayung.
Sudah begitu banyak para pasangan juara dunia yang lahir dari tangan dingin Hadinata.
Pun demikian sebagai mantan pemain, ia juga memiliki prestasi tinggi di sektor ganda putra dan ganda campuran.
Kunjungan Christian Hadinata ke pelatnas juga tidak lepas untuk mengingatkan para pemain sekaligus para pelatih di sana.
Apalagi ambisi PBSI sendiri mengincar dua gelar juara dari ganda putra dan tunggal putra.
Dua target yang terasa 'agak' tinggi jika melihat bagaimana performa para pemain ganda putra Indonesia khususnya, dalam bebeberapa turnamen terakhir.
Baca Juga: Kuarter Neraka Ratu Bulu Tangkis di Kejuaraan Dunia 2023, Ada Gregoria dan Kepungan Kuda Hitam
Paceklik gelar di ganda putra pada ajang BWF World Tour pun sudah berlangsung lama.
Terakhir kali ganda putra Tanah Air menjadi juara adalah pada All England Open 2023 yang dimenangkan Fajar Alfia/Muhammad Rian Ardianto.
Menurut kacamata Christian Hadinata, saat ini secara kemampuan, para pemain Indonesia itu tidak kalah dengan negara-negara lain. Bahkan China, Jepang atau Korea Selatan yang terkenal konsisten.
Hanya saja, ada satu faktor yang paling sering membuat pemain kecolongan.
"Kemampuan atlet Indonesia setara dengan negara lain. (Tapi) ada satu faktor yang harus diperhatikan, yaitu menjaga fokus sepanjang pertandingan," tutur Christian Hadinata mengawali, dikutip BolaSport.com dari Kompas.id.
"Hilang fokus sedikit saja, momentum permainan akan beprindah ke lawan."
"Apalagi pada permainan ganda putra yang bertempo cepat," tandas juara dunia ganda putra dan ganda campuran pada tahun 1980 itu.
Menjaga fokus inilah yang masih sering sulit diterapkan setiap pemain.
Apalagi ketika menghadapi situasi krusial atau tekanan tinggi di lapangan.
Hal inilah yang mestinya harus dilatih sejak di faselatihan, bagaimana caranya para pemain tidak terdistraksi atau terganggu dengan berbagai macam pengalihan fokus entah itu dari lawan atau dari hal-hal di luar lapangan saat bertanding.
"Faktor penting yang saya ingatkan melalui pelatih adalah pemain harus bisa menjaga fokus sejak memasuki lapangan hingga selesai," tegas Hadinata.
"Mereka harus bisa mempertahankan pola main yang benar."
"Jika lawan mengubah cara main, harus cepat beradaptasidan fokus lagi. Apalagi lawan yang akan dihadapi adalah pemain-pemain yang selama ini sering ditemui," imbuhnya.
Selain faktor dari fokus, faktor kedua yang tak kalah penting adalah bagaimana pemain mengatur diri mereka untuk tidak terlalu banyak bermain media sosial.
Apalagi di zaman yang serba 'viral', potensi terganggu isu-isu liar sangat mudah di era sekarang.
"Atlet-atlet ini hidup di zaman berbeda dengan berbagai kemajuan teknologi. Dalam bermedia sosial misalnya," ungkap Hadinata.
"Bukannya tidak boleh, tetapi atlet harus mengerti bahwa sebaiknya itu tidak dilakukan saat latihan."
"Ketika latihan, harus benar-benar fokus pada latihan. Mereka harus profesional dan bertanggung jawab pada profesi yang dijalani," tegas Christian Hadinata.
Skuad ganda putra Indonesia pada Kejuaraan Dunia 2023 akan diisi 4 pasangan. Selain Fajar/Rian, ada Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Kejuaraan Dunia 2023 akan digelar pada 21-27 Agustus di Kopenhagen, Denmark. Nomor ganda putra terakhir kali meraih juara dunia pada edisi 2019 lewat Ahsan/Hendra.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Belajar dari yang Sudah-Sudah, Jonatan Ogah Keok Lagi dari Lee Zii Jia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | kompas.id |
Komentar