"Kemarin Presiden FIVB melihat final Proliga dan dia tertarik. Menurut pak Imam (Sudjarwo, ketua umum PBVSI), kami mendapatkan tantangan berani tidak menjadi tuan rumah," ujar legenda setter Indonesia itu.
Namun, belum pasti kapan Indonesia akan menjadi tuan rumah.
"Artinya tantangan itu pernah disampaikan presiden FIVB setelah melihat final Proliga kemarin. Menurut presiden FIVB lebih atraktif daripada di Flipina, sama sama volinya ga berprestasi, tetapi cara mereka mengemas itu sangat bagus sekali."
Baca Juga: China Open 2023 - Undian Jahat 3 Tunggal Putra Indonesia pada Babak Pertama
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo juga menegaskan dukungan penuh pemerintah kepada cabang olahraga bola voli.
"Voli ini masuk di Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), memang hak PP. PBVSI mendapatkan dukungan Kemenpora. Kita mau voli ini semakin maju, semakin memasyarakatkan. Saya sampaikan, Kemenpora ini hadir untuk voli."
"Saya ingin memastikan komitmen saya untuk voli. Kejuaraan voli antar kampung kami geliatkan di 35 kabupaten/kota. Ini bukan sembarang tarkam(antar kampung) karena ada unsur teknologi agar lebih proper dan jadi ajang pencarian bakat bagi PBVSI."
Menurut Dito, komitmen pemerintah untuk voli tinggi.
"Kami berharap koordinasi diintensifkan. RANS akan hadir di voli agar ada unsur entertainment dan membuat industri voli berkembang," ujar Dito.
"Kami juga memikirkan bagaimana memiliki venue kapasitas tinggi untuk mendapat revenue dan liganya juga makin sehat. Kami juga mendorong jadi tuan rumah kejuaraan dunia agar dampaknya juga ada."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar