Kekalahan tersebut membuat Indonesia gagal lolos ke FIVB Challenger Cup yang notabene bisa mengantarkan Indonesia lebih dekat menuju kompetisi voli dunia paling bergengsi, VNL (Volleyball Nations League).
Namun kemudian Indonesia mampu bangkit pada ajang SEA V League 2023.
Meski levelnya 'hanya' Asia Tenggara, namun penampilan Indonesia yang didominasi dari klub LavAni pada dua putaran tersebut cukup memuaskan.
Kendati persiapannya memang cenderung singkat, tapi bekal-bekal inilah yang menurut Fahri bisa menjadi senjata untuk menambah motivasi tim voli putra Indonesia pada Kejuaraan Bola Voli Asia 2023.
"Kami optimistis bermain di Kejuaraan Voli Asia nanti," kata Fahri.
"Meskipun singkat, kurang lebih dua minggu, tapi persiapan sudah matang."
"Kepercayaan diri kami juga sudah meningkat setelah menang di SEA V League," imbuh Fahri.
Fahri menuturkan bahwa hasil buruk di AVC Challenge Cup 2023 lalu dijadikan pelajaran.
Sebab kegagalan itu terjadi tepat setelah momen emas SEA Games 2023 yang diraih tim voli putra Indonesia, yang sekaligus merengkuh hat-trick.
Kebangkitan di SEA V League lantas juga diharapkan bisa kembali memupuk semangat tim asuhan Jiang Jie.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | kompas.id |
Komentar