BOLASPORT.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) lagi-lagi tersandung masalah setelah dituding Wong Tat Meng melakukan penindasan secara tak langsung kepada anak didiknya, Lee Zii Jia.
Masalah itu bermula dari sikap BAM dalam mengeluarkan aturan jelang Kejuaraan Dunia 2023.
BAM awalnya mengundang sejumlah pemain independen (non-pelatnas) untuk ikut berlatih bersama di pelatnas mereka, Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM).
Namun yang terbaru BAM mengeluarkan arahan baru di mana mereka tidak mengizinkan pemain independen berlatih di ABM jika pemain tersebut tidak memakai pakaian dan apparel yang satu merek dengan sponsor dari BAM.
Sebagai informasi, BAM telah menandatangani kerja sama dengan Yonex sebagai sponsor apparel mereka sejak 2021 yang berdurasi lima tahun.
Dengan kata lain, para pemain independen yang tidak mengenakan sponsor Yonex, dilarang memakai atribut merek lain selain apparel asal Jepang tersebut.
Padahal faktanya banyak pemain independen Negeri Jiran yang bekerja sama dengan Li-Ning atau Victor.
Salah satunya Lee Zii Jia yang bersama segenap tim independennya termasuk Wong Tat Meng, disponsori Victor.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Jelang Lawan Jonatan, Raja Bulu Tangkis Malaysia Disentil Pelatih Sendiri
Arahan baru dari BAM inilah yang membuat Wong Tat Meng mengecam keras.
"Sebelum Kejuaraan Dunia 2023, BAM memberi tahu kami bahwa para pemain independen tidak dapat mengenakan pakaian dari merek selain sponsor BAM (Yonex, red), jika para pemain itu ingin berlatih bersama pada hari Rabu (kemarin)," kata Wong Tat Meng dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Saya sangat terkejut dengan ini, mengingat hal itu diberlakukan di tengah persiapan Kejuaraan Dunia 2023," tambahnya.
Pelatih 55 tahun itu merasa seperti ditindas.
Sebab tidak semua pemain profesional atau independen bekerja sama dengan Yonex. Mengenakan pakaian, jersey, raket, tas raket, kok, bahkan sampai sepatu yang tidak boleh di luar merek dengan Yonex tentu memberatkan.
"Sejak Desember tahun lalu, BAM telah mengundang Lee Zii Jia (dan pemain independen top lainnya) untuk berlatih dengan pemain pelatnas setiap hari Rabu," kata Wong.
"Kami merasa terhormat dapat mencapai situasi win-win, termasuk membantu BAM menaikkan level mereka."
"Namun konflik sponsor ini bukan hanya sekadar pertimbangan BAM, tapi juga mempengaruhi tim kami, bukan hanya Zii Jia dan staf pelatih, kebugaran dan fisioterapis kami," tandasnya.
"Akibatnya kami tidak bisa memenuhi undangam latihan ke ABM sebelum berangkat ke Denmark (untuk Kejuaraan Dunia).
"Ketika BAM justru menerapkan hal seperti ini, sedangkan kami semua sedang mempersiapkan kompetisi besar, secara pribadi saya merasa ditindas dengan kekuasaan mereka," tambah Wong.
"Padahal BAM sebelumnya sering bilang bahwa tidak masalah siapa pemain pelatnas dan independen, karena mereka atlet Malaysia, kemenangan untuk semua."
"Tapi aturan seperti ini justru tidak mencerminkan pemikiran tersebut," ungkap Wong kesal.
Sementara itu, Lee Zii Jia sendiri juga melontarkan sindiran melalui akun instagramnya.
Dalam story instagramnya, Lee membagikan sejumlah foto-foto peralatan bulu tangkis tetapi dengan balutan merk ternama yang mewah seperti Channel dan Gucci.
"Ooh mungkin yang boleh pakai ini? Atau yang ini?" demikian caption yang ia tulis.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar