"Kami merasa terhormat dapat mencapai situasi win-win, termasuk membantu BAM menaikkan level mereka."
"Namun konflik sponsor ini bukan hanya sekadar pertimbangan BAM, tapi juga mempengaruhi tim kami, bukan hanya Zii Jia dan staf pelatih, kebugaran dan fisioterapis kami," tandasnya.
"Akibatnya kami tidak bisa memenuhi undangam latihan ke ABM sebelum berangkat ke Denmark (untuk Kejuaraan Dunia).
"Ketika BAM justru menerapkan hal seperti ini, sedangkan kami semua sedang mempersiapkan kompetisi besar, secara pribadi saya merasa ditindas dengan kekuasaan mereka," tambah Wong.
"Padahal BAM sebelumnya sering bilang bahwa tidak masalah siapa pemain pelatnas dan independen, karena mereka atlet Malaysia, kemenangan untuk semua."
"Tapi aturan seperti ini justru tidak mencerminkan pemikiran tersebut," ungkap Wong kesal.
BAM lantas gerak cepat memberikan klarifikasi.
Penjelasan BAM yang dituturkan oleh Direktur Administrasi, Michelle Chai, menegaskan bahwa hal aturan tersebut diterapkan sama seperti ketika pemain independen bergabung dengan pemain pelatnas untuk event beregu.
Semua tidak lepas dari alasan untuk menghormati sponsor utama mereka.
"Pemain, pelatih dan ofisial non-pelatnas BAM bebas menggunakan raket dan sepatu dari merek sponsor mereka sendiri," kata Chai mengawali dikutip dari Berita Harian.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar