"Sangat menyenangkan sekali kami latihan pada petang hari untuk simulasi pertandingan pada Kejuaraan Dunia 2023," kata Axelsen, juara dunia dua kali.
"Lalu kami juga berlatih dengan bermain di tengah kebisingan sejumlah penonton, yang biasanya terjadi saat laga berjalan."
"Kami melakukan apa yang kami bisa semaksimal mungkin untuk mempersiapkan yang terbaik," tandas peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Publik tuan rumah boleh berharap lebih karena Axelsen dan Antonsen berada di paruh yang berbeda dalam bagan pertandingan.
Itu artinya, kemungkinan keduanya saling bersua hanya bisa terjadi di laga final, jika mereka mulus melaju sampai ke laga puncak.
Ditanya soal kemungkinan derbi tuan rumah di tunggal putra, Axelsen enggan jemawa.
"Saya selalu bilang bahwa hasil undian bisa jadi menguntungkan tetapi bisa juga merugikan," kata Axelsen merendah.
"Masih ada banyak lawan-lawan lain yang kuat di babak awal, dan sekarang saya harus fokus penuh pada latihan berikutnya."
Di nomor tunggal putra, baik pemain berstatus unggulan maupun bukan akan berjuang lebih dulu pada babak 64 besar, alias tidak ada bye.
Axelsen akan mengawali perjuangannya di Kejuaraan Dunia 2023 dengan menghadapi Nhat Nguyen (Irlandia).
Sedangkan Antonsen akan melawan Misha Zilberman (Israel).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | TV2 Sport Denmark |
Komentar