Bezzecchi tidak memenuhi tenggat waktu Ducati yang berakhir pada MotoGP Austria untuk membuat keputusan.
"Kami hampir pasti tidak akan memiliki motor pabrikan, tetapi saya berbicara dengan Bez dan saya merasa ingin mendorongnya untuk tetap bertahan," ucap pria 44 tahun itu.
"Motornya bagus, dia merasa nyaman dan kami telah menciptakan tim untuknya. Mengubah tim tidak selalu positif. Dia bisa menang bersama kami."
Bezzecchi telah menikmati musim yang brilian pada kalender MotoGP 2023.
Dia menang pada MotoGP Argentina dan Prancis untuk mengantarkan tim Rossi meraih kemenangan pertama mereka di kelas premier.
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2023 - Menyedihkan Memang, tapi Akhirnya Marc Marquez Finis Juga
Dia tetap dalam perburuan bursa pembalap MotoGP . Demi mempertahankannya dalam jangka panjang Ducati rela mengorbankan Johann Zarco di Pramac untuk memberikan motornya kepada Bezzecchi.
Tetapi, Bezzecchi mungkin masih memilih untuk tetap di tim yang dia sebut sebagai rumah.
"Uccio Salucci selalu menginginkan tim. Pengalamannya sudah ada sejak dulu dan dari tim utama pada 2014 di Moto3," tutur Rossi memberikan penghormatan kepada manajer timnya.
Akademi VR46 terus berkembang setelah merambah ke Moto2 dan membantu pertumbuhan Marini dan Bezzecchi yang berlanjut ke MotoGP.
"Itu adalah pekerjaan yang hebat, kami kompetitif berkat Uccio. Ini adalah tim yang kami kenal dengan baik. Meski tidak sempurna, kami meningkat," ujar Rossi
Bezzecchi finis ketiga pada MotoGP Austria 2023. Murid Rossi lainnya, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) menjadi juara balapan mempertahankan raihan kemenangan pada MotoGP Austria tahun lalu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport.com, Crash.net |
Komentar