Pengamat MotoGP dari TNT Sports, Neil Hodgson mengatakan bahwa hasil tersebut menyakitkan bagi Marquez.
"Dia tersenyum, tetapi itu pasti membunuh jiwanya di dalam. Marc adalah binatang, bukan? Mesin pemenang. Juara dunia delapan kali," ujar Hodgson.
"Dia tidak pernah lamban, tidak pernah puas dengan apa pun. Tetapi, dia harus melakukannya. Dia mencoba mengumpulkan data."
"Dia punya kontrak dengan Honda tahun depan. Saya yakin dia melakukan semua yang dia bisa untuk keluar dari situ. Saya yakin dia akan mencoba naik motor lain," kata Hodgson.
Mantan pembalap, Sylvain Guintoli juga mengomentari finis pertama Marquez.
"Seberapa banyak dia berjuang. Pole lap yang dia lakukan, barisan depan, dan apa yang dia lakukan di awal musim, dia over-riding," ucap Guintoli.
"Sangat menyenangkan untuk menonton, hiburan yang luar biasa. Dia membuat beberapa kesalahan juga."
"Tetapi, begitu banyak kecelakaan untuknya. Dia tidak bisa melanjutkan. Dia telah menekan tombol reset. Dia pada dasarnya menggunakan balapan sebagai ujian untuk meningkatkan motornya karena dia tahu bahwa dia tidak berada di level kompetisi," tutur Guintoli.
Marquez menjadi satu-satunya pembalap yang menggunakan ban belakang lunak, pertanda dia mengabaikan hasil untuk benar-benar memprioritaskan pengembangan motor masa depan Honda.
Dia dikontrak untuk tetap bersama Honda selama masa kontraknya hingga akhir tahun depan dan menyatakan bahwa akan bertahan sampai saat itu.
Namun, Marquez juga menggoda dengan beralih ke KTM yang berlaga di balapan kandang mereka di Austria.
Baca Juga: Johann Zarco Mantap Tinggalkan Ducati demi LCR Honda, Alex Marquez Haturkan Semangat Sindiran
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar