"Bagi saya, tindakan kalian kurang tepat. Banyak yang terjadi di akhir pekan (balapan) saya, namun fokusnya tetap pada motor (apa) yang akan saya kendarai tahun depan," tuturnya.
Enggan berkomentar lebih jauh tentang teka-teki masa depannya, Morbidelli lebih memilih membahas tentang persaingan tim di grid MotoGP yang sekarang didominasi Ducati.
Pembalap berdarah Brasil-Italia itu tidak memungkiri bahwa Desmosedici GP milik Ducati memang menjadi motor yang paling unggul di antara lainnya, termasuk M1 Yamaha yang ia gunakan saat ini.
"Secara pribadi saya memiliki balapan yang bagus, bisa banyak menyalip, tapi baik orang-orang kru Jepang maupun saya harus segera membuat kemajuan," katanya.
"Untuk saat ini, motor yang tampaknya memiliki ruang paling kecil untuk berkembang (karena saking sudah majunya) adalah Ducati," kata Morbidelli.
Kendati enggan berkomentar lebih jauh tentang masa depannya, rumor-rumor sudah berkembang kuat di sekitar paddock MotoGP.
Posisi Morbidelli di Monster Energy Yamaha sudah dipastikan bakal tergusur dengan kehadiran Alex Rins mulai musim depan.
Namun Morbidelli sendiri akhir-akhir ini kuat diduga bisa bergabung ke tim Prima Pramac Ducati.
Jika benar ke Pramac, maka Morbidelli akan menggantikan Johann Zarco yang akhirnya telah resmi memilih LCR Honda yang ditinggalkan Rins.
Di sisi lain, selain Morbidelli, kursi panas milik Pramac juga sempat dikabarkan diincar Marco Bezzecchi. Namun Bezz kabarnya banyak diharapkan sang bos tim Valentino Rossi untuk menetap di Mooney VR46.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GPOne Italia |
Komentar