"Tentu saya kecewa dengan hasil ini. Yang masih ada di kepala itu rasa kecewa," ujar Jonatan dalam keterangan resmi dari PBSI,
"Saya masih susah untuk mencerna kekalahan tadi. Saya salah apa atau kurang apa. Rasanya belum bisa dijelaskan kenapa saya kalah dan permainan saya tidak bisa keluar sama sekali."
"Strategi saya memang nggak pas. Sebaliknya, pola main lawan malah bisa lebih masuk."
"Saat unggul dalam perolehan angka, saya tidak bisa menjaga keunggulan. Saya malah ikut terbawa ke pola permainan lawan."
"Dampaknya, saya malah banyak mati sendiri dan kehilangan angka."
Kekalahan Jonatan membuat kans juara Indonesia di tunggal putra berada di ujung tanduk.
Oleh PBSI tunggal putra menjadi nomor yang ditargetkan bisa menghasilkan emas dari Kejuaraan Dunia 2023 bersama ganda putra.
Adapun sebelum Jonatan, Indonesia sudah kehilangan Anthony Sinisuka Ginting, unggulan kedua, yang harus membatalkan rencana bertanding karena masih berduka.
Chico kini menjadi satu-satunya amunisi Indonesia yang tersisa di sektor yang kering medali di Kejuaraan Dunia sejak 2014.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar