BOLASPORT.COM - Manajer pembalap MotoGP asal Spanyol, Marc Marquez, dilaporkan mendiskusikan potensi kerjasama dengan Gresini Ducati.
Alex Marquez, adik Marc, keluar dari Honda untuk bergabung dengan Gresini musim ini dan hanya berbicara positif tentang keputusannya.
Manajer baru Marc Marquez, Jaime Martinez, seperti dilaporkan El Periodico menyebut bahwa pihaknya bisa saja menyetujui solusi masa depan dengan Gresini.
Marquez meminta Honda untuk memenuhi tuntutannya dalam merekrut insinyur-insinyur berbakat Eropa untuk mendorong kebangkitan mereka pada 2024, kata laporan itu.
"Itulah rencananya atau mereka akan kehilangan yang terbaik," tulis El Periodico yang dilansir dari Crash.
"Satu-satunya hal yang dapat mempertahankan Marquez di Honda adalah munculnya proyek revolusioner yang dilakukan oleh talenta Eropa."
"Jika Honda punya sesuatu, itu adalah uang, banyak uang, untuk mendapatkan bakat itu," ujarnya.
"Jika dia tidak melihat reaksi yang nyata dan autentik, seperti kedatangan orang-orang jenius, guru, terhadap proyek tersebut, dia akan pergi."
Marquez dikutip oleh surat kabar tersebut mengatakan bahwa dia selalu punya harapan.
"Saya selalu punya harapan, Tetapi, sekarang, yang ingin saya lihat adalah reaksi. Sesuatu yang harus dipertahankan. Saya tidak mengharapkan roket, saya mengharapkan reaksi," ujar Marquez.
Klaim mencengangkan itu muncul di tengah perjuangan Marquez bersama Repsol Honda tahun ini, di mana ia baru menyelesaikan grand prix pertamanya tahun ini di Austria pada ronde ke-10.
Marquez mengaku akan tetap bersama Honda pada 2024 yang menjadi tahun terakhir kontraknya.
Namun, dia banyak dikaitkan dengan kepindahan pada 2025, khususnya ke KTM.
Ketertarikan dari Ducati, dan khususnya tim satelit tempat saudaranya ditempatkan, merupakan hal baru.
Marquez bersedia memberi waktu kepada Honda untuk memenuhi tuntutannya.
"Jam Honda tidak berjalan secepat milik Marquez atau tim Repsol," laporan itu memperingatkan.
Sebelumnya, Direktur Olahraga Ducati Corse, Paolo Ciabatti, menutup pintu bagi Marc Marquez untuk bergabung ke tim satelit mereka.
Nama juara dunia delapan kali itu sempat masuk setelah Prima Pramac Racing baru saja mengosongkan satu kursi.
Kursi tersebut kosong setelah salah satu pembalap mereka yaitu Johann Zarco pindah ke LCR Honda.
Isu Marquez ingin pindah lebih cepat dari timnya saat ini, Repsol Honda, karena penurunan performa motor sudah terus ramai berembus.
Motor Ducati dianggap yang terbaik saat ini mengalahkan dua pabrikan Jepang yang dulu sempat berkuasa.
Akan tetapi rencana untuk membawa Marquez bergabung bersama keluarga besar Borgo Panigale langsung dibantah oleh Paolo Ciabatti.
Ciabatti mengatakan Marquez tidak masuk dalam proyek utama Ducati.
Selain itu masih ada satu kursi tak bertuan lainnya di Gresini. Akan tetapi, belum menentukan pembalap mana yang akan mendampingi Alex Marquez, adik Marc Marquez.
"Tidak, tidak. Marquez bukan proyek kami dan saat ini kemungkinan besar Pramac Ducati adalah untuk Morbidelli," ujar Ciabatti, dilansir dari AS via Moto.it.
"Saya masih belum tahu untuk motor di Gresini untuk siapa."
"Gresini sedang mengevaluasi, tetapi pertama-tama kami memiliki prioritas untuk melihat apa yang harus dilakukan dengan Bezzecchi dan Zarco."
Padahal Ducati punya kesempatan untuk menancapkan taring mereka lebih dalam jika berhasil memboyong Marquez.
Selain itu faktor semangat baru untuk kejuaraan semenjak pembalap nomor satu saat ini, Francesco Bagnaia, akhirnya bisa menantang Marquez dengan motor yang sama.
"Untuk Spanyol (Marquez), itu tidak masalah, tetapi kami memiliki strategi untuk membantu para pembalap muda berkembang bersama kami," kata Ciabatti.
"Dan kemudian Marquez memiliki kontrak dengan Honda untuk tahun depan. Apa yang akan dilakukan Honda tanpa dia? Mungkin pulang, itu tidak bagus untuk kejuaraan."
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2023 - Dendam Kekalahan Gagal Ditebus, Bagas/Fikri Dijegal Liang/Wang
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar