"Kami juga diskusi dengan pelatih dan nonton rekaman video calon lawan," ucap Apriyani.
Apriyani/Fadia menjadi satu-satunya wakil setelah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menjadi wakil terakhir berlaga pada perempat final menelan kekalahan.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Menguji Senyuman Pembunuh Apriyani/Fadia di Depan Juara All England
Ahsan/Hendra harus mengakui keunggulan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan), 19-21, 17-21.
"Gim pertama sayang kami sudah unggul, tetapi setelah itu banyak buang angka. Harus diakui, permainan lawan memang lebih rapi dan tak banyak melakukan kesalahan," kata Hendra melalui siaran resmi PBSI.
"Saya harus realitis ini jadi Kejuaraan Dunia terakhir. Tahun 2025 saya sudah berusia 41 tahun. Harusnya yang junior yang gantian maju menggantikan saya."
"Setelah dari ini, kami harus siap lagi. Di China Open bakal ketemu lagi pasangan Korea ini. Ya dicoba lagi," ujar Hendra.
Sementara itu, Ahsan memberi selamat untuk Kang/Seo dan mengakui keunggulan lawan.
"Ini merupakan Kejuaraan Dunia yang terakhir bagi saya. Banyak kenangan indah. Ada menang dan kalah. Bersyukur bisa melewati dan bisa selesai," aku Ahsan.
"Sebenarnya ada target tahun ini bisa bawa medali. Tetapi hari ini kami kalah. Ya harus diterima. Dulu saat kecil, cita-cita saya ingin jadi juara dunia. Alhamdulillah bisa tercapai. Tampil di Kejuaraan Dunia itu akan jadi kenangan indah bagi saya."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tournamentsoftware.com, PBSI.id |
Komentar