BOLASPORT.COM - Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, mengaku masih memberi jatah dua slot pemain diaspora atau keturunan untuk bergabung dengan skuad Garuda Asia.
Dalam pemusatan latihan (TC) timnas U-17 Indonesia ini memang terdapat sembilan pemain diaspora yang dipanggil untuk mengikuti seleksi.
Walaupun untuk pemanggilan pemain keturunan ini secara bertahap yakni pertama sebanyak enam permain.
Setelah itu dua pemain yang menyusul dan terakhir satu orang yang bergabung ke TC timnas U-17 di Bali.
Baca Juga: Bukan SUGBK dan JIS, Ini Venue Laga Uji Coba Timnas U-17 Indonesia Vs Korea Selatan
Namun, dari sembilan pemain diaspora yang telah menjalani seleksi tersebut.
Hanya dua pemain diaspora yang lolos seleksi dan dipastikan bergabung dalam TC timnas U-17 Indonesia.
Dua pemain tersebut yakni Welber Jardim (Brasil) dan Aaron Liam Suitela (Australia).
Namun, Bima Sakti mengaku bakal membuka peluang untuk pemain keturunan lagi.
Mantan pemain Persiba Balikpapan itu mengatakan akan memberi kesempatan kepada pemain diaspora.
Para pemain nanti akan dilihat kemampuannya di dalam TC di Jerman.
Sebagaimana diketahui, timnas u-17 Indonesia direncanakan menjalani TC di Jerman sebagai persiapan menuju Piala Dunia U-17 2023.
Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan dijadwalkan akan menjalani TC di Jerman pada September hingga Oktober 2023 nanti.
Baca Juga: Profil Maouri Ananda Yves, Pemain Keturunan Prancis Lolos Seleksi Timnas U-17 Indonesia
Selama TC di Jerman, Bima mengatakan akan memanggil beberapa pemain diaspora untuk bergabung.
Akan tetapi, para pemain ini tetap akan dilihat kualitasnya dan dipastikan hanya ada jatah dua slot pemain saja.
Untuk itu, dari 32 pemain yang menjalani TC saat ini akan ada pemangkasan lagi.
Dipastikan hanya 26 hingga 28 pemain yang dibawa ke Jerman dan dua pemain lainnya nanti diberikan kepada pemain diaspora.
“Ya pasti apalagi nanti kami akan memberikan kesempatan lagi pas TC di luar negeri,” ujar Bima Sakti kepada awak media termasuk BolaSport.com di Lapangan A, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/8/2023).
“Makanya kami ada slot juga dua pemain untuk kami diberi kesempatan yakni pemain diaspora yang ada di luar negeri,” lanjutnya.
Terkait pemain diaspora ini, Bima mengaku sudah ada pemain yang menjadi incaran tim Merah Putih.
Hanya saja, Bima enggan mengungkapkan siapa saja pemain diaspora yang akan dipanggil nantinya.
Legenda timnas Indonesia itu mengatakan bahwa para pemain nantinya akan dilihat kualitasnya selama sepekan.
Apabila selama menjalani latihan bersama tim bagus dan chemistry juga baik.
Tentu saja akan ada dua pemain terbaik yang dipilih dan bergabung dengan para pemain nantinya.
“Sudah ada, ada beberapa pemain yang akan kami lihat nanti. Oleh sebab itu kami berikan slot dua pemain, mereka akan kami beri kesempatan seminggu kami lihat,” ucap Bima.
“Kalau memang bagus kami pertahankan kalau tidak kami ganti lagi pemainnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bima juga mengungkapkan alasan pemanggilan pemain diaspora untuk bergabung dalam TC di Jerman.
Padahal mereka masih akan diseleksi juga dan tak langsung dipastikan bergabung tim utama yang akan tampil di Piala Dunia U-17 2023.
“Dan dari segi akomodasi kan lebih dekat, kalau dari Belanda ke Jerman,” kata Bima Sakti.
Selain itu, Bima pun mengaku bahwa tim pelatih timnas U-17 Indonesia juga dipastikan mendapat bantuan dari konsultan Frank Wormuth.
Oleh karena itu, meski nanti ada pemain diaspora yang bakal bergabung ke Jerman.
Frank pun bakal membantu untuk memilih dua pemain yang memang dinilai dibutuhkan timnas U-17 Indonesia untuk menambah kekuatan tim.
Untuk itu, Bima memastikan pemilihan pemain diaspora sendiri dilakukan secara ketat.
Baca Juga: Profil Maouri Ananda Yves, Pemain Keturunan Prancis Lolos Seleksi Timnas U-17 Indonesia
Sebab tim Merah Putih juga ingin bisa memilih pemain terbaik agar bisa tampil maksimal di Piala Dunia U-17 2023 yang direncanakan bergulir pada 10 November hingga 2 Desember mendatang.
“Yang paling penting juga sekarang dengan adanya Frank, beliau akan membantu kami, yang selama ini kami hanya melihat video melihat rekomendasi saja,” tutur Bima.
“Tapi ini kami Frank akan nanti lihat pemainnya, langsung misalnya di Belanda ada oemain keturunan, dan dia memiliki paspor yang pasti,” tegasnya.
“Karena kalau mengurus naturalisasi lagi butuh waktu. Mereka perlu punya paspor Indonesia dan Frank akan melihat langsung, dan Frank akn melihat sesuai dengan kebutuhan tim,” pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar