Prannoy bergumul dengan Loh Kean Yew (Singapura) pada babak 16 besar dalam waktu 69 menit, lalu 68 menit meladeni Axelsen di babak 8 besar.
Keunggulan pada awal pertandingan pun terlepas dari tangan Prannoy ketika permainan solid dari Vitidsarn mencegahnya untuk menang lebih cepat
"Ketika berada di lapangan, kita merasa telah melakukan segalanya, tetapi ketika selesai, kita merasa bisa berbuat lebih baik lagi," kata Prannoy dikutip dari Indiatimes.
"Secara fisik saya tidak bisa memaksakan diri hari ini, kaki saya tidak berada dalam kondisi yang prima."
"Saya berusaha keras dari dalam diri saya, tidak melepaskan bola dengan mudah."
"Tetapi pujian pantas untuknya (Vitidsarn), ia mengembalikan kok dengan kecepatan yang baik dan tidak membuat kesalahan yang mudah pada titik mana pun."
"Pada gim ketiga, saya kalah pada paruh pertama gim, itu sangat penting. Anda tidak bisa tertinggal 5-1."
"Saya harus benar-benar menghargai bagaimana tubuh saya menghadapi pertandingan seperti itu, tidak mudah untuk bermain 70 menit secara beruntun selama empat hari."
"Dia (Vitidsarn) jauh lebih muda, dia bisa pulih lebih cepat, tapi saya sangat senang dengan apa yang terjadi minggu ini," ujar pemain berusia 31 tahun itu.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Status Underdog Bukan Masalah, Apriyani/Fadia Bisa Putus Dominasi Chen/Jia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | indiatimes.com |
Komentar