BOLASPORT.COM - Sensasi tunggal putra India, Prannoy H.S, tak bertahan lama usai menjegal laju raja bulu tangkis, Viktor Axelsen (Denmark), pada Kejuaraan Dunia 2023.
Ambisi Prannoy mengukir sejarah dengan menjadi tunggal putra India pertama yang menjadi juara dunia kandas di tangan Kunlavut Vitidsarn dari Thailand.
Prannoy tumbang dalam pertandingan kembali berjalan dengan alot di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Sabtu (26/8/2023).
Prannoy kalah via rubber game dengan skor, 21-18, 13-21, 14-21 dalam laga yang berlangsung selama 76 menit.
Kekalahan ini tentu sangat mengecewakan bagi juara Malaysia Masters itu karena terjadi setelah menuntaskan tugas tersulit di Kejuaraan Dunia.
Pada perempat final Prannoy sukses menghadirkan kejutan dengan mengalahkan Axelsen yang menjadi favorit juara.
Prannoy sendiri memang kerap menjadi batu sandungan Axelsen. Bahkan dalam lima pertemuan terakhir Prannoy kini lebih sering menang atas Axelsen dengan rekor 3-2.
Namun dia harus menerima kenyataan bahwa kelelahan menjadi alasan utama tubuhnya tak lagi mampu memberikan yang terbaik.
Prannoy mencatatkan tiga pertandingan rubber game beruntun yang berlangsung dalam waktu 1 jam lebih.
Prannoy bergumul dengan Loh Kean Yew (Singapura) pada babak 16 besar dalam waktu 69 menit, lalu 68 menit meladeni Axelsen di babak 8 besar.
Keunggulan pada awal pertandingan pun terlepas dari tangan Prannoy ketika permainan solid dari Vitidsarn mencegahnya untuk menang lebih cepat
"Ketika berada di lapangan, kita merasa telah melakukan segalanya, tetapi ketika selesai, kita merasa bisa berbuat lebih baik lagi," kata Prannoy dikutip dari Indiatimes.
"Secara fisik saya tidak bisa memaksakan diri hari ini, kaki saya tidak berada dalam kondisi yang prima."
"Saya berusaha keras dari dalam diri saya, tidak melepaskan bola dengan mudah."
"Tetapi pujian pantas untuknya (Vitidsarn), ia mengembalikan kok dengan kecepatan yang baik dan tidak membuat kesalahan yang mudah pada titik mana pun."
"Pada gim ketiga, saya kalah pada paruh pertama gim, itu sangat penting. Anda tidak bisa tertinggal 5-1."
"Saya harus benar-benar menghargai bagaimana tubuh saya menghadapi pertandingan seperti itu, tidak mudah untuk bermain 70 menit secara beruntun selama empat hari."
"Dia (Vitidsarn) jauh lebih muda, dia bisa pulih lebih cepat, tapi saya sangat senang dengan apa yang terjadi minggu ini," ujar pemain berusia 31 tahun itu.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Status Underdog Bukan Masalah, Apriyani/Fadia Bisa Putus Dominasi Chen/Jia
Terlepas dari kekalahannya, Prannoy tetap senang dengan raihan medali perunggu pada Kejuraan Dunia 2023.
"Bagi saya, medali perunggu ini sangat berarti secara pribadi karena sudah hampir 12 tahun bertanding di sirkuit," kata Prannoy.
"Kita selalu ingin memiliki medali yang besar itu di tangan."
"Ya, kita kecewa karena tidak berhasil meraih emas, tetapi langkah awal yang pertama adalah dengan meraih perunggu."
"Banyak orang telah bekerja dengan sangat keras dalam beberapa tahun terakhir dan banyak hal yang berhasil dilakukan minggu ini."
"Terima kasih kepada mereka semua yang telah bekerja siang dan malam bersama saya sehingga saya bisa bermain lebih baik dan seluruh keluarga saya mendukung saya dari rumah."
"Tidak mudah karena kita berada di turnamen sepanjang tahun dan hampir tidak memiliki waktu untuk keluarga dan teman, terkadang hal itu menjadi beban."
"Jadi kenangan manis seperti ini selalu menyenangkan, kita merasa termotivasi untuk kembali dan bekerja, jika tidak, sulit untuk melakukan semuanya," pungkas Prannoy.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | indiatimes.com |
Komentar