BOLASPORT.COM - Pembalap penguji KTM, Dani Pedrosa, antusias jelang penampilan wildcard keduanya musim ini pada MotoGP San Marino 2023. Ada alasan khusus mengapa ia mau ikut balapan lagi.
Biasanya, Pedrosa ogah-ogahan mengambil jatah wildcard karena prinsipnya untuk tidak balapan lagi setelah gantung helm pada 2018.
Sejak menerima tawaran untuk menguji motor RC16 pada 2019, Pedrosa hanya tampil dua kali sampai sekarang.
Padahal dalam semusim pabrikan mendapatkan tiga jatah wildcard, atau bahkan enam kali untuk pabrikan konsesi, demi membantu pengembangan.
Selain itu pembalap penguji biasanya dipanggil untuk mengisi kekosongan apabila pembalap utama mengalami cedera atau ditendang di tengah musim seperti apa yang terjadi antara KTM dan Johann Zarco pada 2019.
Akan tetapi, Pedrosa tak tergoda. Baru pada musim ketiganya sebagai test rider juara dunia tiga kali ini menerima tawaran comeback ke balapan MotoGP.
Musim ini, Pedrosa perlahan berubah pikiran.
Legenda balap asal Spanyol itu mau kembali berlomba untuk yang kedua kalinya pada musim ini, setelah turun gunung pada MotoGP Spanyol 2023, akhir April lalu.
Wildcard kedua Pedrosa direncanakan terjadi pada MotoGP San Marino yang berlangsung pada 8-10 September di Sirkuit Misano, Italia.
Baca Juga: Membaca Konspirasi Valentino Rossi Sabotase Kebangkitan Marc Marquez di MotoGP
Setiap kali turun balapan, Pedrosa tampil cukup impresif dengan tak pernah gagal finis di luar posisi 10 besar.
Saat MotoGP Spanyol The Little Samurai bahkan menyelesaikan balapan di posisi ketujuh.
Memang, semasa aktif berlomba, Pedrosa berulang kali menang. Namun, untuk ukuran pembalap yang tampil dua kali dalam lima musim, finis 10 besar jelas menjadi pencapaian sendiri.
Namun, bukan pamer kecepatan yang menjadi alasan bagi Pedrosa untuk mau kembali balapan di Misano nanti.
Sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Speedweek, pemenang 31 lomba MotoGP itu rupanya tertarik untuk kembali karena format baru yang diperkenalkan Dorna musim ini.
Akhir pekan lomba MotoGP berubah karena penambahan sprint, balapan setengah durasi yang dihelat pada Sabtu siang waktu lokal.
Adanya sesi sprint, menurut Pedrosa, telah mengubah pendekatan lomba.
Sebagai pembalap penguji, dia juga harus merasakan perubahan ritme kerja pembalap dengan format akhir pekan yang lebih intens.
"Balapan sprint benar-benar mengubah keseluruhan akhir pekan MotoGP," kata Dani Pedrosa.
Baca Juga: Belum Juga Digelar, MotoGP India 2023 Sudah Bikin Aleix Espargaro Kena Mental
"Oleh karena itu, kami para pembalap penguji harus mengejar ketertinggalan sehingga kami dapat berbicara dalam bahasa yang sama dengan para pembalap."
Karena perubahan inilah, aspek-aspek seperti set-up motor, strategi ban, hingga taktik balapan harus benar-benar diperhitungkan.
Apalagi jatah ban untuk pengujian bagi setiap pabrikan kini dibatasi menjadi 200 ban dari semula 240 ban.
Ini yang sangat mempengaruhi bagi Pedrosa selaku pembalap penguji.
"Jumlah ban sangat sedikit dan makin menurun setiap tahunnya," kata Pedrosa.
"Dengan teknologi yang semakin maju, diperlukan lebih banyak pengujian, tapi pilihan kami lebih sedikit karena kami tidak punya ban."
"Bahkan saya harus memaksa umur ban melebihi batas yang disarankan."
"Misalnya jika batasnya adalah 30 lap, saya harus memakainya sampai 33 lap karena kami tidak punya cukup ban untuk melakukan semua tes yang harus kami lakukan."
"Namun dengan format baru, dinamikanya justru terbalik. Seringkali kita menggunakan ban baru karena penentuan kelolosan ke Q2 (kualifikasi) ditentukan hari Jumat," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar