BOLASPORT.COM - Kegagalan ganda putra terbaik Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik mempertahankan gelar pada Kejuaraan Dunia 2023 melimpahkan satu PR sulit untuk Rexy Mainaky.
Satu-satunya wakil tersisa Malaysia itu telah menelan pil pahit setelah menderita kekalahan pada semifinal Kejuaraan Dunia 2023, Sabtu (26/8/2023) waktu setempat.
Kekalahan Chia/Soh pada fase empat besar turnamen mayor BWF itu tidak hanya memupuskan harapan masyarakat Negeri Jiran untuk melihat sosok Juara Dunia lagi.
Akan tetapi, hasil ini juga mematahkan asa Chia/Soh untuk mempertahankan gelar juara dunia yang sebelumnya mereka capai pada edisi 2022 lalu.
Chia/Soh menjadi juara bertahan ketiga yang resmi tersingkir sebelum memijak babak final.
Mereka menyusul langkah dua juara bertahan lainnya yaitu Viktor Axelsen di tunggal putra dan Akane Yamaguchi di tunggal putri yang juga harus gigit jari.
Ganda putra Malaysia yang kini berperingkat empat dunia itu kandas setelah dikalahkan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea selatan).
Bahkan, kekalahan Chia/Soh terasa menyesakkan karena sejatinya mereka sempat mendominasi dan unggul di sepanjang gim pertama sampai 19-15.
Sayangnya, dalam keadaan unggul sekalipun, serangan panik masih sulit untuk mereka atasi.
Kesempatan untuk bangkit pada gim kedua juga pupus setelah mereka sulit keluar dari tekanan, terutama setelah interval.
Ganda putra terbaik Malaysia itu kalah dengan skor 21-23, 13-21.
Kekalahan itu tak cuma meninggalkan kekecewaan bagi pasangan yang pernah meraih emas SEA Games 2019 itu.
Tapi juga membuat pelatih mereka ikut pusing tujuh keliling. Sebab ini bukan kali pertamanya proses kekalahan Chia/Soh terjadi saat unggul jauh.
Mereka sudah sering mengalami proses serupa di sejumlah turnamen BWF World Tour. Chia/Soh sendiri belum pernah menjadi juara di turnamen terbuka karenanya.
Rexy Mainaky selaku Kepala Pelatih Ganda BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) yang juga ikut mendampingi Chia/Soh dari pinggir lapangan sedang mengkaji 'penyakit kronis' anak asuhnya.
"Sebenarnya, Aaron dan Wooi Yik berada di level yang baik," ungkap Rexy dikutip BolaSport.com dari Berita Harian.
"Mereka bermain dengan sangat baik, hanya saja sekarang kami perlu membereskan pekerjaan rumah...."
"Ini soal bagaimana agar pemain kami dapat mengatasi (kelemahan) saat sedang unggul, agar mereka tidak menjadi tegang dan bisa terus fokus dalam pertandingan."
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Status Underdog Bukan Masalah, Apriyani/Fadia Bisa Putus Dominasi Chen/Jia
Rexy belum bisa mendapatkan jawaban apa sebenarnya masalah utama yang membuat Chia/Soh sering terdistraksi ketika lawan yang sebenarnya ada dalam tekanan.
Ini juga terjadi pada nomor lain ketika ganda putri andalan Malaysia yaitu Pearly Tan/Muralitharan Thinaah mengalami hal serupa.
Tan/Thinaah yang juga menjadi tanggung jawab Rexy, gagal mengamankan medali setelah tersisih pada perempat final, Jumat (25/8/2023).
Proses kekalahan mereka malah lebih menyesakkan.
Setelah memenangi gim pertama, Tan/Thinaah sempat berada dalam posisi leading jauh 12-6 pada gim kedua ketika melawan Zhang Shu Xian/Zheng Yu (China).
Namun keunggulan itu juga sirna hingga Tan/Thinaah berbalik tertinggal dan akhirnya kalah dengan skor 21-17, 17-21, 19-21.
"Secara keseluruhan performa para pemain ganda bagus. Hanya saja sentuhan akhir saat sedang unggul, (mereka) terlalu banyak berpikir," ucap Rexy.
Beban Rexy dalam mengampu ganda Malaysia makin berat setelah dari nomor ganda campuran juga gagal melangkah jauh.
Andalan Malaysia di nomor itu, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, terhenti di perempat final setelah kalah telak 11-21, 11-21 dari Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar