Pada partai final kedua, sejarah juga diciptakan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Mereka resmi menjadi ganda putri tersukses di dunia dengan meraih empat gelar juara dunia, dengan tiga diantaranya diraih dalam tiga edisi beruntun, 2017, 2021, 2022, dan 2023.
Chen/Jia mengalahkan wakil terbaik Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dalam dua gim langsung 21-16, 21-12.
Di sisi lain, bagi Apriyani/Fadia, meski kalah, raihan medali perak juga menjadi prestasi tersendiri bagi mereka yang baru debut sebagai pasangan pada Kejuaraan Dunia 2023 ini.
Apriyani/Fadia juga mengulang prestasi manis dalam 28 tahun terakhir setelah Finarsih/Lili Tampi pada 1995 silam.
Di sektor tunggal putri, giliran An Se-young yang mengukir sejarah.
An sukses menjadi tunggal putri pertama Korea Selatan yang berhasil menjadi juara dunia di usianya yang baru menginjak 21 tahun.
Ia mengalahkan tiga kali juara dunia sekaligus mantan juara Olimpiade, Carolina Marin dalam kemenangan solid, 21-12, 21-10.
Sejarah yang ditorehkan An juga turut diikuti oleh Kunlavut Vitidsarn.
Vitidsarn sukses mengukir namanya sebagai tunggal putra pertama Thailand yang mampu menjadi juara dunia, setelah mengalahkan Kodai Naraoka (Jepang).
Editor | : | Nestri Y |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar