Ketika berdiri di podium kedua, Naraoka tak memungkiri dia merasa iri bahwa medali emas yang harus diraihnya.
"Anda mendapat medali perak! Itulah yang saya rasakan, tetapi saya berdiri di sana sambil berpikir, 'Saya ingin medali emas'," ujar Naraoka.
Meski begitu, Naraoka cukup senang dengan perjalanannya sejauh ini.
Di mana dia mampu mengalahkan beberapa pemain kuat, mulai dari Shi Yu Qi (China) pada perempat final lalu Anders Antonsen (Denmark) pada semifinal.
"Kali ini, Axelsen (peringkat 1 dunia) kalah, jadi ada beberapa hal yang tidak saya pahami," ucap Naraoka melanjutkan.
"Tetapi saya bertarung melawan pemain kuat seperti Shi Yuqi dan (Anders) Antonsen, dan saya bisa menang secara beruntun. Saya pikir kami terus berkembang," ujar Naraoka.
Naraoka juga mengakui penampilannya pada laga final kurang maksimal karena cedera yang dialaminya sejak babak semifinal.
"Saya mengalami cedera kaki kiri pada pertandingan (semifinal) kemarin, jadi saya bermain sambil melindunginya. Itu sulit," kata Naraoka.
Dia kemudian berharap mampu bangkit dari kekalahan di final Kejuaraan Dunia pada turnamen selanjutnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar