"Pabrikan Eropa mengembangkan motor mereka dan menghasilkan ide-ide, beberapa hal berhasil dan beberapa hal tidak," ujarnya.
"Namun pada periode itu mereka semakin siap, dan ketika mereka siap, semua ide baru mereka berhasil."
"Tiba-tiba orang Jepang, yang memiliki motor yang lebih 'sederhana', tanpa terlalu banyak tipu muslihat, mendapati diri mereka tertinggal di belakang."
"Sekarang ini juga sulit karena, ketika Anda meniru, Anda selalu tertinggal. Anda harus kreatif untuk membuat sesuatu yang lebih baik, tapi itu tidak mudah."
"Sangat disayangkan, saya harap mereka menemukan cara untuk mengejar ketertinggalan, untuk kembali bertarung," tutur Brivio.
Baca Juga: Berkaca dari Sikap Honda, Jorge Lorenzo Minta Marc Marquez Tahu Diri
Masih menurut Brivio, Yamaha dan Honda harus membuat rencana jangka panjang.
Tentunya hasilnya juga tidak bisa didapat dalam waktu yang cepat untuk bisa bersaing lagi pada MotoGP.
"Mereka (pabrikan Jepang) berada dalam situasi yang sulit, semua orang tahu itu."
"Di satu sisi, ini adalah kesempatan besar bagi mereka karena mereka bisa merestrukturisasi, memikirkan bagaimana cara untuk naik ke level berikutnya atau langkah berikutnya. Mungkin hal itu bisa diharapkan dua atau tiga tahun lalu," ujar Brivio.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar