Masih kata Oliveira, bertolak belakang dengan orang yang memiliki kepentingan di Brasil yang tidak memiliki upaya untuk bernegosiasi untuk berusaha menggelar pertandingan gelar kelas ringan itu.
"Tidak ada gunanya hanya bernegosiasi. Apakah Anda berpikir bahwa Brasil, para gubernur, presiden, walikota, semua orang ini, apakah mereka melakukan hal yang sama seperti yang terjadi di Abu Dhabi?" kata Oliveira dikutip BolaSport.com dari media Brasil, Superlutas.
"Yang dilakukan oleh sang syekh. Peristiwa itu terjadi di sana karena sang syekh yang membuatnya terjadi."
"Di sini (Brasil) ada perang untuk berebut mendapatkan stadion (arena), ini dan itu. Saya tidak suka lingkungan seperti ini dan saya mengatakan apa yang saya dengar dari orang-orang," tutur Oliveira.
"Ingin bertarung di Sao Paulo? Impian terbesar saya. Sudah berapa lama sejak saya bertarung di Brasil? Dekat dengan keluarga, teman, penggemar dan favela saya," ujar Oliveira.
Sekadar informasi, terakhir kali Oliveira bertarung di negaranya sendiri adalah pada tahun 2020 lalu saat menghadapi Kevin Lee.
Baca Juga: Lari dari Justin Gaethje? Kubu Makhachev Lebih Incar Rematch Lawan Volkanovski
Meski begitu, perkara soal venue pertarungan Do Bronx menegaskan itu bukan menjadi masalah untuk kembali berjuang mendapatkan sabuk gelarnya kembali.
"Satu hal tidak akan menjadi masalah, itu (bertanding di Abu Dhabi) tidak akan menganggu saya," ujar Oliveira percaya diri.
Oliveira percaya bahwa dia bisa menjalankan tugasnya dengan baik menghadapi Makhachev sekali lagi di Abu Dhabi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Superlutas.com |
Komentar