Tak ada gunanya jika mampu mencatatakan waktu lap bagus di latihan atau ritme impresif dalam simulasi lomba, tapi melempem saat digunakan untuk balapan utama.
"Terkadang kecepatan Anda bisa sedikit lebih lambat jika itu memberi peluang lebih besar untuk menyalip," kata Quartararo dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Anda bisa menjadi yang terdepan dan unggul di setiap sesi, tetapi poin hanya diberikan saat balapan."
"Kami butuh motor yang juga bisa cepat dalam sesi balapan," tegas pembalap asal Prancis itu.
Kemenangan-kemenangan Quartararo di MotoGP biasanya diraih dengan cara memimpin sejak awal balapan.
Dengan tidak adanya gangguan, Quartararo bisa memaksimalkan keunggulannya dalam ritme untuk menciptakan jarak.
Sementara ketika diadu dalam dogfight hingga lap terakhir, Quartararo merasa bahwa dirinya lebih sering kalah.
"Pada 2021 saya bisa tampil sangat cepat, tetapi meskipun terkadang 0,3 detik lebih cepat dari yang lain, Anda tidak dapat bersaing, jika misalnya ada Ducati yang menyalip."
"Dalam balapan yang saya menangkan, saya belum pernah sampai menjalani pertarungan sengit di lap terakhir."
"Semua kemenangan yang saya dapatkan itu biasanya dengan selisih unggul 2, 3, atau 5 detik," tandasnya.
Sampai saat ini Quartararo masih belum juga meraih kemenangan pada MotoGP 2023.
Prestasi terbaiknya adalah meraih podium ketiga saat MotoGP Americas 2023. Itu pun juga podium satu-satunya podium yang ia kemas.
Dalam suasana anjloknya performa Yamaha, pembalap 24 tahun itu juga sempat menorehkan catatan terburuk dalam kariernya ketika mendapat posisi start buncit di MotoGP Inggris.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar