Faktor mental inilah yang dinilai Rionny menjadi penyebab utama para pemain tidak mencapai performa terbaik saat turun di gelanggang kompetisi pekan lalu.
"Harus disadari tampil di kejuaraan besar seperti Kejuaraan Dunia ini, faktor mental jadi dominan dan penentu kemenangan," jelas Rionny.
"Mental ini tak hanya berhubungan dengan soal fighting spirit saja, tetapi juga berdampak ke segi yang lain."
"Kalau mental tak kuat, akan berpengaruh ke berbagai segi saat pemain bermain di lapangan."
"Ini bisa berimbas ke teknik yang dimiliki hilang. Keterampilannya tidak muncul. Juga kelincahan dan pergerakan terasa lambat," ujarnya.
Untuk dua nomor yang ditargetkan bisa emas tapi gagal, kakak dari Rexy Mainaky ini juga punya catatan tersendiri.
Terutama setelah kekalahan mengecewakan Jonatan serta Fajar/Rian.
"Di ganda putra, pemain sudah tampil optimal dan menunjukkan yang terbaik," paparnya.
"Mereka kalah setelah lewat perjuangan keras di lapangan. Di ganda putra, ada pressure yang demikian berat ke para pemain. Mereka kalah karena bebannya terlalu berat."
"Fajar/Rian tak bisa maksimal. Padahal keduanya jadi ujung tombak. Mereka mendapat tekanan, sehingga power, speed, dan fokus tak bisa mengatasi lawan."
"Memang sudah bisa menyerang tapi tak tembus."
"Untuk semua sektor, dan khususnya tunggal putra, pemain harus lebih menyadari bahwa tampil di Kejuaraan Dunia itu berbeda. Prestasinya sangat diharapkan dan ditunggu masyarakat Indonesia."
"Target itu jangan jadi beban, tetapi ini membawa tanggung jawab bagaimana harus bisa tampil bagus dan juara," kata Rionny.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar