BOLASPORT.COM - China Open 2023 bakal memecahkan rekor hadiah uang turnamen sirkuit bulu tangkis yang sebelumnya dipegang Indonesia Open.
Kegagalan menyelenggarakan salah satu turnamen World Tour paling bergengsi selama tiga tahun berturut-turut karena pandemi seolah ingin dibayar pada tahun ini.
Tak tanggung-tanggung, hadiah uang dengan nilai total 2 juta dolar AS diperebutkan saat China Open 2023 berlangsung.
Apabila dirupiahkan dengan kurs saat berita ini ditulis (1 dolar = 15.258 rupiah), nilainya kurang lebih adalah 30,5 miliar rupiah.
Ini jauh lebih tinggi dari standar hadiah uang turnamen level Super 1000 yang direkomendasikan oleh BWF mulai tahun ini yaitu 1,25 juta dolar AS (Rp 19.0 juta).
BWF memang membagi level turnamen sirkuit berdasarkan hadiah uang.
Makin tinggi levelnya, makin tinggi pula hadiahnya, dan makin besar pula tuntutan kepada pemain top dunia untuk berlaga di sana.
Adapun sebelum standarnya dinaikkan, rekor prize money dipegang oleh Indonesia Open dengan hadiah uang sebesar 1,25 juta dolar AS pada 2018 dan 2019.
Saat itu turnamen Super 1000 lainnya yakni China Open dan All England Open "bermain aman" dengan hadiah 1 juta dolar seperti yang ditetapkan BWF.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Punya Aset Puluhan Juta Dolar, BWF Diminta Sediakan Hadiah Uang
Publik Tanah Air boleh bangga karena pada masanya Indonesia Open konsisten menjadi turnamen terbesar dalam hal hadiah.
Saat era Superseries, Indonesia Open menjadi turnamen dengan hadiah tertinggi pada 2015 (800 ribu dolar), 2016 (900 ribu dolar), dan 2017 (1 juta dolar).
Sedangkan menurut Djarum Badminton, rekor di era yang sama dipegang Korea Open Superseries Premier pada 2011 dengan 1,2 juta dolar AS walau nilainya kemudian selalu turun.
Kembali ke China Open 2023, hadiah yang besar membuat pemain berpeluang mengantongi 140 ribu dolar AS (Rp 2,1 miliar) jika menjadi juara.
Juara sektor tunggal akan mendapatkan 140 ribu dolar AS sedangkan juara sektor ganda sedikit lebih tinggi yaitu 148 ribu dolar AS (Rp 2,2 miliar) walau untuk berdua.
Sebagai perbandingan, juara Indonesia Open 2023 diganjar 87.500 dolar AS (Rp 1,3 miliar) untuk tunggal dan 92.500 dolar AS (Rp 1,4 miliar) untuk ganda walau tidak dipotong pajak seperti di China Open nanti.
Sedangkan hadiah minimal yang bisa didapat pemain dari China Open 2023 adalah 2.000 dolar AS untuk tunggal dan ganda jika tidak lolos dari babak 32 besar.
Dengan tidak adanya babak kualifikasi, pemain artinya tetap mendapatkan bayaran walau kalah di pertandingan pertama.
Sementara itu, Indonesia akan diperkuat 16 wakil pada China Open 2023.
Dalam dokumen peserta yang dirilis pada 15 Agustus silam, sebanyak empat wakil di antaranya akan berstatus unggulan.
Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting (unggulan ke-2) dan Jonatan Christie (5) di tunggal putra dan Gregoria Mariska Tunjung (8) di tunggal putri.
Sementara satu kontestan unggulan lainnya dari Indonesia adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berkat status sebagai ganda putra nomor satu dunia.
Dalam perhelatan terakhir China Open, Indonesia meraih satu gelar dari ganda putra melalui Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Indonesia setidaknya mendapatkan satu gelar di China Open sejak edisi 2016.
China Open 2023 akan berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, pada 5-10 September 2023.
Hasil | Tunggal | Ganda** | ||
Dolar | Rupiah | Dolar | Rupiah | |
Juara | 140.000 | 2,14 miliar | 148.000 | 2,26 miliar |
Runner-up | 68.000 | 1,04 miliar | 70.000 | 1,07 miliar |
Semifinal | 28.000 | 427 juta | 28.000 | 427 juta |
8 Besar | 11.000 | 167 juta | 12.500 | 190 juta |
16 Besar | 6.000 | 91,5 juta | 6.500 | 99,2 juta |
32 Besar | 2.000 | 30,5 juta | 2.000 | 30,5 juta |
* belum termasuk pajak sebesar 20 persen ** hadiah ganda untuk per pasangan |
UNDIAN WAKIL INDONESIA DI CHINA OPEN 2023
Babak 32 Besar
Tunggal Putra
- Chico Aura Dwi Wardoyo vs Viktor Axelsen (Denmark)
- Jonatan Christie vs Weng Hong Yang (China)
- Anthony Sinisuka Ginting vs Kanta Tsuneyama (Jepang)
Tunggal Putri
- Gregoria Mariska Tunjung vs Nguyen Thuy Linh (Vietnam)
- Putri Kusuma Wardani vs Akane Yamaguchi (Jepang)
Ganda Putra
- Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Kim Astrup Anders Skaarup Rasmussen (Denmark)
- Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Liang Wei Keng/Wang Chang (China)
- Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea)
- Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan vs Ayato Endo/Yuta Takei (Jepang)
- Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri vs Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India)
Ganda Putri
- Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi vs Anna Ching Yik Cheong/Teoh Mei Xing (Malaysia)
- Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand)
Ganda Campuran
- Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja vs Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang (Taiwan)
- Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Chang Ko-chi/Lee Chih Chen (Taiwan)
- Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti vs Jian Zhen Bang/Wei Ya Xin (China)
- Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati vs Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong)
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar