Problem ini sebenarnya tidak terlihat dalam sesi pagi di mana Quartararo dan Morbidelli sama-sama menembus posisi 10 besar.
Baru ketika temperatur naik, masalah grip pada ban belakang Yamaha menjadi begitu kentara sampai-sampai duo pembalap mereka keteteran.
"Pagi ini kecepatan saya kurang lebih oke di lima lap pertama sampai ban depannya aus," ungkap Quartararo.
"Namun, begitu temperaturnya sedikit naik atau level gripnya sedikit turun, kami benar-benar mengalami kesulitan."
Bagi Yamaha, situasi ini menjadi tamparan keras.
Bagaimanapun, mereka adalah pabrikan tersukses di Catalunya sejak era MotoGP dengan catatan 11 kemenangan dari 21 balapan.
Ini termasuk musim lalu saat Quartararo merebut baris terdepan dalam kualifikasi lalu tampil mendominasi di balapan hingga finis terdepan dengan jarak yang sangat jauh.
"Tahun lalu saya menang dengan keunggulan 6 detik (dari rival terdekat) dan sekarang kami berada di posisi ke-17," keluh Quartararo.
Quartararo makin garuk-garuk kepala karena soal setelan motor, sebenarnya YZR-M1 musim ini tidak jauh berbeda dari pendahulunya musim lalu.
Faktor mesin juga ditepis Quartararo. Dia masih bisa membawa motor dengan penyaluran tenaga yang lebih agresif secara halus, tetapi motornya masih mengalami spin saat berakselerasi.
"Pada akhirnya, kami kurang lebih berada di posisi yang sama, hanya saja kami sedikit mengubah area di mana kami lebih baik," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar