Sebagai pelatih paling senior, kombinasi dari pengalaman dan tangan dingin Coach Naga Api diprediksi mampu mengangkat kembali ganda campuran Indonesia yang sedang lesu.
Namun, Richard menggarisbawahi, bahwa dampak perubahan yang akan dibawah Herry IP tidak akan langsung terlihat.
Akan butuh waktu dan penentuan target yang tepat dalam menentukan setiap langkah untuk anak didiknya. Ini tidak bisa instan apalagi untuk target besar.
"Herry punya nama besar dan kemampuan membentuk ganda putra dengan level tinggi," tutur Richard Mainaky, dikutip BolaSport.com dari Kompas.id.
"Tapi dia butuh waktu panjang untuk meningkatkan level ganda campuran Indonesia dalam persaingan dunia. Jadi, harus jeli dalam menentukan target untuk dia."
"Jangan diberi target besar (dalam) jangka pendek, seperti medali Olimpiade Paris 2024. Herry lebih tepat diberi target jangka panjang," tandas Richard.
Optimisme juga datang dari Marcus Fernaldi Gideon, yang berhasil dipoles menjadi ganda putra nomor satu dunia oleh Herry IP.
Meski sempat terkejut dengan pemindahtugasan Herry IP, pemain yang pernah bermain di sektor ganda campuran bersama Gabriela Stoeva dan Rizki Amelia Pradipta, menilai ganda campuran Tanah Air bisa bangkit dengan didikan pelatih berusia 61 tahun itu.
"Pertama saya cukup kaget karena baru tahu saat lihat berita," ujar Marcus Gideon, yang masih absen dari turnamen setelah operasi cedera tumit, dikutip dari Antara.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | kompas.id, antara |
Komentar