Pada gelaran terakhir China Open yakni 2019, Axelsen bahkan meraih hasil yang sangat mengecewakan.
Bagaimana tidak? Dalam edisi itu Axelsen langsung gugur pada babak pertama atau fase 32 besar usai kalah di tangan wakil Jepang, Kanta Tsuneyama.
Dalam durasi 61 menit, Axelsen tumbang melalui drama tiga gim dengan skor akhir 21-10, 14-21, 16-21.
Pencapaian Axelsen sangat jauh berbeda dengan tunggal putra andalan Indonesia Anthony Sinisuka Ginting.
Meski belum lagi bisa mengalahkan Axelsen, pemain asal Cimahi, Jawa Barat itu setidaknya sudah satu kali merajai China Open.
Momen tak terlupakan itu hadir pada tahun 2018, di mana Anthony berhasil mengalahkan pemain Jepang lainnya, Kento Momota.
Setahun berikutnya, Anthony bahkan nyaris menorehkan back-to-back dengan melaju lagi hingga babak final turnamen ini.
Akan tetapi, ambisi meraih gelar juara kali ini berhasil digagalkan Momota yang sukses revans melalui kemenangan tiga gim.
Untuk China Open 2023 sendiri, Anthony akan melawan Kanta Tsuneyama pada babak pertama.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Tribunnews.com, Bwftournamentsoftware.com, BWFBadminton.com |
Komentar