Mereka berhasil meredam serangan pasangan juara dunia itu dan memimpin 10-7.
Sayangnya kesalahan antisipasi pukulan dilakukan mereka di reli-reli berikutnya hingga nyaris terkejar 11-9.
Setelah interval, penampilan Fikri/Bagas kembali inkonsisten. Mereka banyak melakukan kesalahan sendiri. Rata-rata karena pukulan yang melebar.
Dari unggul 14 duluan, mereka justru berbalik ketinggalann 14-16. Memasuki poin krusial, Fikri/Bagas lebih ditekan lawan yang makin di atas angin.
Mereka tertinggal 15-17 dan sulit lagi mengejar hingga menelan kekalahan.
"Kalau secara permainan, kami merasa kami bisa mengimbangi mereka. Perbedaannya di sentuhan akhir kami kalah fokus dan kalah tahan," aku Fikri.
"Saat ini kami mau konsisten dulu dalam permainan dan cukup senang melihat proses di dua turnamen terakhir walau hasilnya hanya sampai di delapan besar, tetapi kami bisa memberikan perlawanan, tidak buruk-buruk banget mainnya."
"Tidak disangkal, kemenangan kami atas Hoki/Kobayashi (Jepang) pada Kejuaraan Dunia dan Satwiksairaj/Chirag (India) di sini, menumbuhkan kembali rasa percaya diri kami."
"Kami banyak mendapat masukkan positif dari pelatih, orangtua, dan teman-teman," ucap Fikri.
Melalui hasil ini, Fikri/Bagas gagal menambah jumlah wakil Indonesia dan memastikan paceklik gelar ganda putra Tanah Air pada turnamen BWF World Tour sejak Maret 2023.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar