BOLASPORT.COM - Perjalanan pasangan ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, berakhir pada perempat final China Open 2023.
Fikri/Bagas harus mengakui keunggulan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan).
Berlaga di Olympic Sports Center, Changzhou, China, Jumat (8/9/2023), Fikri/Bagas menelan kekalahan dua gim langsung dari Juara dunia 2023 itu dengan skor 15-21, 17-21 dalam tempo 38 menit.
Ini merupakan pertemuan pertama bagi kedua pasang pemain.
"Hasilnya bukan yang kami inginkan, tetapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin, terus mencoba mengejar dan tidak menyerah begitu saja," kata Fikri dalam siaran resmi PBSI.
"Mereka bermain lebih rapi dan lebih fokus, sementara kami di poin-poin akhir terutama gim kedua banyak mati sendiri."
Peluang comeback sebenarnya terbuka bagi Fikri/Bagas saat berbalik memimpin pada awal gim kedua.
Namun setelah interval, mereka justru banyak melakukan kesalahan sendiri dan kembali tertekan.
Sejak gim pertama dimulai, Fikri/Bagas sudah tertekan lawan.
Start mereka kurang mulus usai tertinggal lebih dulu 3-6.
Sempat mempertipis kedudukan 6-7, Fikri/Bagas banjir kesalahan yang membuat mereka gagal menyamakan kedudukan.
Fikri/Bagas masih berusaha terus menembus pertahanan lawan.
Namun, pengembalian mereka sudah sering ditebak lawan.
Pun dengan unforced error yang kembali terulang membuat mereka tertinggal lagi.
Sempat mendekat 11-13, juara All England Open 2022 itu kembali tertinggal hingga 12-16.
Walau berhasil menambah beberapa angka, memasuki poin krusial, lawan lebih siap dan tampil berani dengan menekan.
Pertahanan Fikri/Bagas berkali-kali lemah dan membentur net.
Wakil Indonesia kehilangan gim pertama usai kalah 15-21. Gim kedua berjalan lebih sengit.
Sejak awal Fikri/Bagas tertinggal tapi mampu menyamakan kedudukan dan berbalik unggul.
Mereka berhasil meredam serangan pasangan juara dunia itu dan memimpin 10-7.
Sayangnya kesalahan antisipasi pukulan dilakukan mereka di reli-reli berikutnya hingga nyaris terkejar 11-9.
Setelah interval, penampilan Fikri/Bagas kembali inkonsisten. Mereka banyak melakukan kesalahan sendiri. Rata-rata karena pukulan yang melebar.
Dari unggul 14 duluan, mereka justru berbalik ketinggalann 14-16. Memasuki poin krusial, Fikri/Bagas lebih ditekan lawan yang makin di atas angin.
Mereka tertinggal 15-17 dan sulit lagi mengejar hingga menelan kekalahan.
"Kalau secara permainan, kami merasa kami bisa mengimbangi mereka. Perbedaannya di sentuhan akhir kami kalah fokus dan kalah tahan," aku Fikri.
"Saat ini kami mau konsisten dulu dalam permainan dan cukup senang melihat proses di dua turnamen terakhir walau hasilnya hanya sampai di delapan besar, tetapi kami bisa memberikan perlawanan, tidak buruk-buruk banget mainnya."
"Tidak disangkal, kemenangan kami atas Hoki/Kobayashi (Jepang) pada Kejuaraan Dunia dan Satwiksairaj/Chirag (India) di sini, menumbuhkan kembali rasa percaya diri kami."
"Kami banyak mendapat masukkan positif dari pelatih, orangtua, dan teman-teman," ucap Fikri.
Melalui hasil ini, Fikri/Bagas gagal menambah jumlah wakil Indonesia dan memastikan paceklik gelar ganda putra Tanah Air pada turnamen BWF World Tour sejak Maret 2023.
Sementara itu, bagi Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae, mereka menyempurnakan status sebagai penakluk ganda putra Indonesia.
Sebelumnya, Kang/Seo pernah menundukkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan kini Fikri/Bagas.
"Kami harus belajar dari semangatnya Seo (Seung-jae). Bagaimana dia bisa bermain di dua sektor dengan sama baiknya, sama fitnya dan juga dengan mentalitas yang kuat," tutur Bagas.
"Di Hong Kong Open kami mau hasil yang lebih tapi yang terpenting bagaimana main bagusnya tetap konsisten," ujar Bagas.
Seo juga melaju ke semifinal ganda campuran bersama Chae Yu-jung setelah menaklukkan monster tuan rumah, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, 17-21, 21-13, 21-17.
Baca Juga: Rekap China Open 2023 - Ganda Putra Indonesia Habis, Tersisa Jonatan Christie pada Semifinal
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar