Keberhasilan menembus final turnamen level super 1000 ini membuat An tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya.
Walau berhasil menang, An tak menampik bahwa dirinya sempat kesulitan menghadapi Tai Tzu Ying terutama pada gim pertama.
Tunggal putri berusia 29 tahun tersebut memang memberikan perlawanan ketat sebelum akhirnya An menuntaskannya dengan apik.
"Saya sangat senang melaju ke final lainnya," kata An, dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF.
"Gim pertama sangat menantang, tapi saya senang bisa berhasil melaluinya."
"Saya merasa shuttlecock sulit dikendalikan saat angin bertiup, terutama pada game tersebut," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, usia yang lebih muda membuat An mendapatkan keuntungan tersendiri di mana dia lebih spartan sepanjang laga.
Kondisi tersebut terlihat tatkala An tak segan untuk beradu reli-reli panjang melawan Tai.
"Saya lebih muda darinya, jadi saya mampu bertahan lebih lama darinya dalam reli panjang," kata An menjelaskan.
Pada babak final China Open 2023, An menunggu pemenang laga antara wakil tuan rumah Chen Yu Fei dan Akane Yamaguchi dari Jepang.
Rangkaian laga puncak China Open 2023 sendiri bergulir pada hari Minggu (10/9/2023) besok.
| Editor | : | Agung Kurniawan |
| Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar