Sementara dari segi mental, pelatih asal PB Djarum itu berharap ada perbaikan setelah proses pendekatan dari satu pemain ke pemain.
Menurut kacamata Aryono, hampir sebagian besar anak didiknya mengalami krisis kepercayaan diri termasuk Fajar/Rian yang dinilainya belum stabil sejak memangku takhta ganda putra nomor satu dunia.
"Untuk Fajar/Rian, saya melihat ada tekanan bagi mereka sebagai pemain nomor satu," kata Aryono.
"Apalagi terakhir-terakhir ini grafiknya tidak stabil. Itu mengakibatkan kepercayaan diri mereka menurun."
"Saya akan mencoba membangkitkan mental bertanding mereka, jiwa tidak mau kalahnya harus keluar lagi," tegas dia.
Sementara untuk sejumlah pasangan lainnya, Aryono mengungkapkan fighting spirit yang mesti ditingkatkan lagi. Apalagi mereka masih muda.
"Untuk Leo/Daniel kengototan permainannya seperti hilang, PR mereka bagaimana mengembalikan fighting spiritnya," kata Aryono.
"Untuk Pramudya/Yeremia yang harus diperbaiki adalah sisi komunikasi antar mereka."
"Sementara Bagas/Fikri saya melihat permainan mereka sudah mulai kembali. Fighting spirit, pola permainan sudah cukup baik hanya memang diperlukan konsistensi dan kepercayaan diri yang lebih lagi."
"Bagaimana Fikri di depan bisa lebih menguasai area depan dan Bagas dengan pukulan kerasnya bisa menjadi senjata di belakang. Di sisi lain, unforced errors mereka juga harus diminimalisir," pungkas Aryono.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar