BOLASPORT.COM - Pembalap Mooney VR46, Marco Bezzecchi, finis kedua pada balapan MotoGP San Marino 2023 di Sirkuit Misano, Minggu (10/2023).
Bagi Bezzecchi, ini untuk pertama kali dalam kariernya anak didik Valentino Rossi itu berhasil naik podium MotoGP San Marino 2023 meski ibu jari kirinya sakit.
Pembalap 24 tahun itu berhasil berjuang di tengah rasa sakit setelah terlibat kecelakaan pada MotoGP Catalunya 2023 saat Enea Bastianini (Ducati Lenovo) tergelincir pada lap pertama, tikungan 1.
"Itu adalah akhir pekan yang fantastis. Kami melakukan apa yang harus kami lakukan, terlepas dari semua masalah pada tangan," kata Bezzecchi mengomentari dua tempat kedua dalam sprint dan balapan utama MotoGP San Marino 2023 dilansir dari speedweek.
Kedua murid Rossi itu, Bezzecchi dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) finis di belakang Jorge Martin (Pramac Ducati) yang keluar sebagai juara MotoGP San Marino 2023.
"Jorge membuat perbedaan akhir pekan ini dan pantas menang," ucap pembalap Rimini, Italia itu.
"Setelah kecelakaan di Montmelo, sulit untuk datang ke Misano dengan ekspektasi tinggi," ujar Bezzecchi.
"Tetapi saya bekerja keras di rumah untuk pulih sebaik mungkin. Meski cederanya bukan sesuatu yang gila, harus saya katakan bahwa itu membuat saya cukup kesakitan," aku Bezzecchi.
"Saya memberikan segalanya untuk mempersembahkan kemenangan kepada fans, tetapi sayangnya itu tidak mungkin. Jorge sangat fantastis. Itu adalah jumlah maksimal yang bisa saya kelola."
"Itu sebabnya saya harus senang dan bangga," ucap Bezzecchi.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2023 - KTM Untung, Marc Marquez Puji Dani Pedrosa Usai Melejit Lagi
Bukan hanya rasa sakit di tangannya yang mengganggu pembalap yang saat ini menduduki peringkat ketiga dalam klasemen sementara MotoGP 2023 dalam balapan 27 lap itu. Tetapi, juga tekanan ban.
"Sejujurnya, rasa sakitnya muncul lebih lambat dari yang diperkirakan. Tetapi, saya menghabiskan banyak lap di belakang Pecco (sapaan akrab Francesco BagnaiaO dan Jorge dan punya masalah dengan tekanan udara di ban depan," tutur Bezzecchi.
"Saya menyalip Pecco satu kali, tetapi kemudian mengerem terlalu keras dan tidak bisa mengerem motor dengan baik karena tekanan udara," kata Bezzecchi.
"Berkendara di belakang mereka membuat motor menjadi sedikit lebih menuntut secara fisik. Setiap fase pengereman menjadi lebih sulit, berbelok menjadi lebih sulit."
"Jadi saya mulai berkendara dengan sedikit lebih banyak tenaga fisik dan sebagai hasilnya, saya lebih menderita. Jadi saya harus menyalip Pecco, kalau tidak saya akan mendapat masalah."
"Setelah saya melewatinya, setidaknya motornya mulai bisa dikendarai dengan lebih baik lagi, meski rasa sakitnya semakin parah," aku Bezzecchi.
"Saya tahu saya seharusnya menderita dan saya menderita. Saya lolos dari Pecco, itu tujuannya, tetapi Jorge sudah jauh," ucapnya.
Pada akhirnya, Bezzecchi bisa meraih hasil dengan baik dengan posisi keduanya saat menyentuh garis finis.
"Ini adalah pertama kalinya saya naik podium MotoGP di rumah selain sprint. Senang rasanya melihat semua orang yang sibuk start-finish secara lurus."
"Semua orang memanggil nama saya dan nama Pecco dan tentu saja nama Jorge juga," ucap pembalap yang akrab disapa dengan Bez itu.
"Jorge pantas mendapat tepuk tangan, tetapi tentu saja tepuk tangan itu sedikit lebih keras bagi kami, orang Italia. Itu sungguh bagus."
Sementara itu, Bagnaia menyelesaikan MotoGP San Marino 2023 dengan finis di urutan ketiga yang merupakan hasil yang sama saat sprint.
Rasa haru tak bisa dibendung Bagnaia ketika tiba di parc ferme, sesaat dia tertunduk sebelum dibantu turun dari kuda besinya.
Tragedi pada MotoGP Catalunya 2023 masih membekas dalam diri Bagnaia di mana dia merasa hancur dalam balapan kandangnya ini.
Perasaan itu muncul karena kali ini Bagnaia tidak tampil seperti biasanya dengan kaki yang masih belum fit sempurna.
"Saya hancur total, karena saya biasanya sering menggunakan kaki saya saat membalap," kata Bagnaia, dilansir dari Speedweek.
"Saya biasanya tidak mengalami masalah dengan lengan saya, tapi akhir pekan ini mustahil mengaspal dengan kaki Anda," aku Bagnaia.
Dengan kondisi yang ada, Bagnaia harus memutar otak agar bisa bersaing di barisan depan, seperti mengubah gaya balapnya.
"Jadi saya harus melakukan sesuatu yang berbeda dan saya berada di akhir beberapa perubahan arah dan dalam fase pengereman," ucap Juara Dunia MotoGP 2022 itu.
"Di parc ferme pertama-tama saya harus rileks sejenak dan sedikit menikmati momen itu."
Momen kecelakaan horor yang dialami Bagnaia pada MotoGP Catalunya 2023 tidak mengecilkan mentalnya untuk turun pada MotoGP San Marino 2023.
Kondisi ini belum apa-apa jika dibandingkan saat Bagnaia mengawali karier di kelas Moto3.
"Saya tidak pernah berpikir untuk menyerah," ujar Bagnaia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar