Saat ini, posisi Apriyani/Fadia sendiri berada di peringkat tujuh kualifikasi.
Posisi ranking kualifikasi yang lebih baik akan sangat lebih bermanfaat bagi Apriyani/Fadia ke depannya.
Selain itu, jika terus mampu menuai hasil maksimal, kepercayaan diri mereka juga bisa kian bertambah.
"Untuk di periode Race to Olumpic, saya memberikan arahan ke Apri/Fadia hanya untuk fokus ke persiapan dan meraih hasil maksimal di setiap turnamen yang diikuti," tegas Eng Hian.
Penentuan mana saja turnamen yang akan diikuti juga akan turut dipertimbangkan pelatih yang akrab disapa koh Didi tersebut.
Eng Hian tetap akan mematuhi kesepakatan dengan tim pelatih dan PBSI soal aspek pemilihan turnamen yang bakal diikuti pasangan juara Malaysia Open 2022 tersebut.
"Sementara, untuk turnamen apa saja yang diikutkan untuk kebutuhan poin menuju Olimpiade itu, biar pelatih dan PBSI yang memikirkannya," ujar pelatih yang juga mantan pemain ganda putra bersama Flandy Limpele tersebut.
Nomor ganda putri Indonesia yang sebelumnya sempat memiliki harapan punya dua wakil untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024, kini perlahan sirna.
Dua wakil pelapis di bawah Apriyani/Fadia yaitu Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto, sejauh ini masih belum menunjukkan performa memuaskan.
Kedua pasangan itu masih tampak sulit menembus peta persaingan ganda putri dunia untuk mengejar atau setidaknya mendekati level permainan Apriyani/Fadia.
Tak ayal, kini Apriyani/Fadia yang lebih ditekan untuk terus menjadi tumpuan ganda putri Tanah Air, mengingat sektor ini merupakan sektor juara bertahan di kancah Olimpiade setelah pada edisi Tokyo 2020 lalu dimenangkan oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI |
Komentar