Menurut Bambang, sidang disiplin Rivan akan dilakukan setelah pelepasan timnas voli putra Indonesia pada 14 September mendatang.
"Kami berangkatkan tim dulu. Itu tergantung Ketua Umum, kira-kira bulan ini. Secepatnya agar dia tidak sengsara."
Bambang memastikan bahwa kesalahan Rivan adalah karena berpartisipasi pada Kapolri Cup 2023, sementara dia dibutuhkan tenaganya untuk timnas.
"Iya itu saja, kalau dia tidak main di Kapolri tidak masalah sebenarnya. Saat dia main di Kapolri Cup sudah ditegur langsung. Kami ada di sana. Kapolda saja sudah kami tegur. Belum tentu Kapolda bintang tiga kok," tutur Bambang.
Bambang menjelaskan suasana mediasi dengan Rivan berlangsung dengan baik. Rivan mengakui kesalahannya dan menyesal.
"Ini pertama kali dia melakukan kesalahan. Dia tidak sadar bahwa karier dia tercatat di PBVSI sampai besar, tetapi dia tidak menjaga kebesaran itu. Dia terbawa dengan temannya yang tidak ikut timnas. Sama Nizar (Julfikar) dan Yudha (Mardiansyah) itu."
Sebagai informasi, Nizar (setter) dan Yudha (middle blocker) memperkuat timnas voli putra Indonesia pada SEA Games 2019, 2021, dan 2023.
Namun, Yudha tidak terpilih dalam skuad untuk Asian Games 2022, sementara Nizar memilih mundur setelah memperkuat Merah Putih pada AVC Challenge Cup 2023 di Taiwan pada Juli.
Bambang juga mengiyakan solidaritas antar atlet yang tidak memiliki kecocokan dengan tim pelatih nasional Indonesia.
"Iya, dia sendiri yang begitu. Bayangkan dia tidak suka sama tim pembantu pelatih yang empat orang itu. Kalau yang pelatih yang dari China tidak masalah," ujar Bambang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar