"Tetapi, ya sudah tidak apa-apa. Tetap positif saja, mungkin regenerasi. Tidak tahu kalau ada masalah kemarin saya bermain (di Kapolri), tahunya baru tadi. Oh ya sudah berarti saya minta maaf tadi, mau bagaimana lagi."
Soal tidak cocok dengan pelatih, pemain asal Jambi itu membantahnya.
"Kata siapa itu? Ya apa ya, namanya atlet ada saja sih mas kalo di dalam tim. Kami hanya mencoba menyampaikan aspirasi saya sendiri, tidak sampai tidak mau. Tidak ada masalah soal kecocokan dengan pelatih," kata Rivan.
Rivan juga membantah dia menyendiri selama membela Indonesia pada AVC Challenge Cup di Taiwan pada Juli.
"Tidak (menyendiri) lah.Kami bareng-bareng kemarin di Taiwan. Kalau saya sama teman-teman lain tidak ada masalah, jadi selama ini saya tidak ada masalah."
"Intinya masalah tadi karena saya bermain (Kapolri Cup) dan sekarang tinggal menunggu keputusan sidang selanjutnya. Saya berharap masalah ini cepat selesai," ucap Rivan.
Baca Juga: Rexy Mainaky Akui BAM Masih Butuh Lee Zii Jia untuk Asian Games 2022
Soal solidaritas dengan Yudha (Mardiansyah Putra) dan Nizar (Julfikar) yang memperkuat Indonesia pada SEA Games Kamboja 2023 tetapi dicoret dari timnas, Rivan menjelaskan bahwa ada kemungkinannya.
"Cuma yang bisa menilai, orang yang penikmat voli ya. Jadi, kami lihat event-event selanjutnya saja masih bisa benar-benar bisa bermain atau tidak, intinya itu saja. Kalau saya tidak ada kecenderungan kesitu (solidaritas)," tutur Rivan.
Rivan ke depan mengakui bahwa dia masih ingin memperkuat timnas voli putra Indonesia.
"Ya masih mau. Siapa sih yang tdak mau? Tetapi, kalau yang kemarin itu saya memang sidang, sudah putusan (keluar kepolisian). Kalau saya tidak datang lagi bagaimana? dan saya hanya izin untuk satu event saja."
Terkait komunikasi, Rivan tidak memiliki saran.
"Untuk saya tidak ada. Saya mengikuti saja, mau bagaimana lagi? ha-ha-ha."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar