BOLASPORT.COM - Paul Pogba menjadi nama kondang terbaru yang tersangkut kasus doping di Liga Italia sebelum di masa lalu ada Diego Maradona sampai Pep Guardiola.
Kasus Paul Pogba menyeruak ke permukaan setelah petugas menemukan jejak zat testosteron dalam urine dari hasil tes acak pascalaga Juventus melawan Udinese di pekan pembuka Liga Italia 2023-2024.
Zat itu ialah jenis substansi yang dilarang penggunaannya dalam dunia olahraga dan termasuk kategori doping.
Pogba menghadapi proses penyelesaian masalah yang tak mudah.
Potensi sanksi berat berupa larangan bermain untuk waktu yang lama kini membayanginya.
Gelandang berusia 30 tahun itu memiliki waktu tiga hari guna menjalani tes lanjutan.
Dia harus menepi sementara sampai sampel pemeriksaan kedua dianalisis dan dibuktikan untuk mengetahui apakah itu mengonfirmasi atau membantah hasil sebelumnya.
Baca Juga: Paul Pogba Positif Doping, Terancam Skors 2-4 Tahun!
Jika hasilnya terkonfirmasi, Pogba harus menjalani sidang di pengadilan.
Proses ini memerlukan waktu tidak sebentar sehingga memaksa eks gelandang Man United melewatkan banyak pertandingan.
Hal itu berkaca pada kasus pemain terakhir sebelum Pogba yang gagal lolos tes doping Liga Italia, Jose Luis Palomino.
Defender Atalanta tersebut harus diskors otomatis 4 bulan sampai dia dibebaskan dari tuduhan sengaja menggunakan zat doping pada 7 November 2022.
Kondisi serupa bisa dialami Pogba, yang harus melewatkan banyak pertandingan di tengah misinya kembali bugar pascacedera.
Itu belum menghitung kondisi terburuk bahwa ia terancam sanksi larangan bermain hingga 4 tahun jika terbukti bersalah dan secara sengaja mengonsumsi zat terlarang.
Kasus doping yang menjerat Pogba lumayan membuat geger Liga Italia karena memutar kembali memori soal pemain-pemain top yang pernah tersandung kasus serupa di masa lalu.
Sebut saja Diego Maradona, Claudio Caniggia, Pep Guardiola, Edgar Davids, sampai Marco Borriello.
Berikut ini contoh kasus yang terjadi pada era 1990 hingga 2000-an akhir.
- Ledakan Kasus Nandrolone
Once upon a time at Brescia - Roberto Baggio, Stephen Appiah and Pep Guardiola. pic.twitter.com/N8ECxY4qac
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) April 8, 2015
Nandrolone ialah jenis substansi yang merupakan bentuk sintetis dari testosteron.
Penggunaan zat ini meledak pada awal 2000-an dan melibatkan sejumlah pemain top, seperti Pep Guardiola (dulu di Brescia), Edgar Davids (Juventus), hingga Jaap Stam (Lazio).
Khusus Pep, dia diskors selama 4 bulan karena petugas menemukan sampel nandrolone dalam urine.
Setelah bebas sanksi, ia tetap melakukan gugatan dan baru dibebaskan dari tuduhan beberapa tahun kemudian karena dinilai tak sengaja mengonsumsi zat tersebut ketika proses pengobatan cedera.
Baca Juga: Realitas Kejam Chelsea, Bakar Duit 19,4 Triliun untuk Ciptakan Rekor Terparah di Liga Inggris
Beberapa pemain yang tersandung kasus nandrolone ialah Cristian Bucchi, Salvatore Monaco, Igor Shalimov, Fernando Couto, Nicola Caccia, Stefano Sacchetti, dan Francois Gillet.
- Kasus Spesial Lainnya
Diego Maradona dan pesepak bola top lain di era yang lalu tersandung kasus penggunaan kokain, yang juga termasuk golongan obat terlarang.
Sang legenda besar Argentina bahkan pernah dua kali terbukti positif menggunakan doping.
Dikutip BolaSport.com dari Sportmediaset, kedua substansi tersebut ialah kokain (1991) dan ephedrine (1994).
Setahun setelah Maradona, rekan senegaranya, Claudio Caniggia, terlibat kasus serupa saat memperkuat AS Roma dan diskors selama 13 bulan.
Agak kekinian, kasus yang menimpa Marco Borriello layak dibahas karena menjadi contoh pemakaian doping secara tak sengaja.
Pada 2006, eks striker AC Milan dan AS Roma positif menggunakan zat jenis prednisone dan prednisolone hingga dilarang bermain selama 3 bulan.
Namun, hasil rekonstruksi kasus menunjukkan bahwa kandungan zat itu tak sengaja ditemukan dalam badan Borriello dari krim kortison yang dioleskan pada bagian vital tubuhnya.
Pemain lain dari Liga Italia yang tersandung kasus penggunaan kokain pada periode-periode ini contohnya Mark Iuliano (2008), Moris Carrozzieri (2009), Jonathan Bachini (2004) dan Francesco Flachi (2007).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Football-italia.net, Sportmediaset.mediaset.it |
Komentar