Apalagi itu bukan kali pertama dia kalah dari Prannoy.
Axelsen juga pernah dipecundangi raja bulu tangkis India itu ketika tampil di BWF World Tour Finals 2022.
Namun demikian, kekalahan tersebut nyatanya tidak benar-benar membuat Axelsen runtuh.
Dia berhasil bangkit dari keterpurukan dalam waktu singkat hingga mampu memenangi China Open 2023 pekan lalu.
Bahkan gelar itupun diraih dengan cara istimewa. Ia hampir saja dipaksa main rubber game melawan wakil non-unggulan tuan rumah, Lu Guang Zu, sebelum akhirnya comeback dengan kemenangan 21-12, 21-19.
Gelarnya di kancah BWF World Tour Super 1000 pun lengkap sudah, setelah sebelumnya mengoleksi Malaysia Open, Indonesia Open, All England Open dan BWF World Tour Finals.
"Sejujurnya, ini hanyalah sebuah hasil (kemenangan)," ucap Axelsen merendah, dikutip BolaSport.com dari TV2 Denmark.
"Yang terpenting bagi kami adalah fakta bahwa saya bisa kembali bangkit setelah (kekalahan) pada Kejuaraan Dunia 2023."
"Saya sudah membuktikan pada diri saya sendiri bahwa jika saya berusaha melakukan yang terbaik setiap hari dan berusaha bangkit kembali dari sebuah kekalahan, saya bisa jadi lebih baik," tutur Axelsen.
Cara bangkit Axelsen setiap baru saja menelan kekalahan inilah yang mungkin tak banyak diketahui banyak orang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | TV2 Sport Denmark |
Komentar