Sekilas hasil tersebut mungkin terlihat wajar-wajar saja.
Namun ada satu hal penting yang bisa diambil tentang bagaimana fenomena peran playmaker yang diisi pemain putri, jauh lebih berperan penting dalam permainan ganda campuran.
Apalagi jika playmaker tersebut lebih senior atau setidaknya lebih berpengalaman.
Wei Ya Xin jelas lebih berpengalaman ketimbang Li Qian.
Pemandangan tersebut pun pernah terjadi ketika China juga pernah memecah pasangan nomor satu dunia mereka, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Zheng sempat dipasangkan dengan Zhang Shu Xian, sedangkan Huang Ya Qiong ditandemkan dengan Ou Xuan Yi.
Hasilnya, pasangan Ou/Huang lah yang melaju lebih jauh saat kedua pasangan itu didebutkan pada German Open 2022 tahun lalu.
Sedangkan Zheng/Zhang langsung tersingkir di babak pertama, persis seperti yang dialami Jiang/Li pada Hong Kong Open 2023 kali ini.
Adapun Ou/Huang, debut mereka sebagai pasangan langsung melesat. Bahkan mereka langsung mencapai final sebelum kalah dari Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).
Peran playmaker yang lebih berpengalaman juga pernah diperlihatkan oleh duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Pasangan tersebut berhasil menggebrak peta persaingan ganda campuran dunia yang saat itu sedang didominasi wakil-wakil China seperti Zhang Nan/Zhao Yun Lei dan Xu Chen/Ma Jin.
Hasilnya, Tontowi/Liliyana juga meroket dengan prestasi besar seperti hattrick gelar All England, dua gelar juara dunia, dan meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com, Bwftournamentsoftware.com |
Komentar