Upaya menyelamatkan ganda campuran telah dilakukan PBSI dengan menggeser kepala pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi.
Pria yang sukses membawa ganda putra Indonesia menjadi kekuatan di dunia akan mengisi kursi yang kosong setelah Nova Widianto pindah ke pelatnasnya Malaysia pada awal tahun ini.
Namun, untuk membangkitkan prestasi ganda campuran tentunya membutuhkan waktu, bahkan bagi seorang Coach Naga Api meski dengan pengalaman selama tiga dekade.
Mengutip Kompas.id, mantan pelatih ganda campuran pelatnas, Richard Mainaky, menilai Herry tetap butuh waktu sehingga sebaiknya tidak diberikan target besar jangka pendek seperti medali saat Olimpiade Paris 2024.
Pendapat Richard ini dikuatkan pengamat bulu tangkis, Yuni Kartika, saat berbicara dengan BolaSport.com di sela-sela turnamen Indonesia Para Badminton International di Solo, Jawa Tengah, Minggu (10/9/2023).
"Saya setuju dengan omongan Richard Mainaky ya, pasti itu berbeda melatih ganda putra dengan ganda campuran," kata anggota tim emas Indonesia di Uber Cup 1994 itu.
"Bagaimanapun tidak bisa meminta prestasi dalam waktu singkat itu sudah pasti. Menurut saya, masyarakat jangan berekspektasi tinggi sekali karena ini kan enggak gampang."
"Perpindahan dari ganda putra dan ganda campuran ini efeknya banyak, bedanya jauh, pertama ini melibatkan pemain putri dan pola mainnya juga beda."
"Gimana Herry melihat dan melatih, kita harus kasih ruang, belum lagi penyesuaian atlet dari pelatih A ke pelatih B, tapi mudah-mudahan bisa positif."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Bwftournamentsoftware.com |
Komentar