Pemain peringkat ke-37 dunia tersebut menjadi pusat perhatian setelah mampu mengalahkan dua pemain hebat dengan ranking di atasnya.
Lee membuat kejutan pada babak pertama dengan menumbangkan raja bulu tangkis dunia asal Denmark Viktor Axelsen dua gim langsung.
Lee juga menang atas pemain terbaik Malaysia, Lee Zii Jia. Hal tersebut secara tidak langsung memudahkan jalan Jonatan ke partai puncak.
Tiket final didapat Jonatan lewat perjuangan yang tidak mudah. Dia menaklukkan dua wakil tuan rumah sembari menahan rasa sakit di otot perutnya.
"Puji Tuhan, berkat Tuhan yang luar biasa. Jujur, dari pertama datang ke Hong Kong ini dalam kondisi yang belum tahu bisa main atau tidak," kata Jonatan dalam siaran resmi PBSI.
"Kondisi otot perut yang saat itu tidak enak, tetapi berjalannya waktu Tuhan bantu pulihkan," aku Jonatan.
"Tapi dari pertandingan hari ini masih banyak yang harus diperbaiki terutama ketika poin-poin unggul, masih kurang tenang, masih kurang disiplin dan kurang berani penggunaan pukulannya," tutur Jonatan.
"Sempat beberapa kali malah jadi ragu-ragu dan lawan jadi lebih leluasa untuk mengontrol pertandingan."a
Namun, harapan untuk memastikan tunggal putra Indonesia mengunci gelar gagal setelah Kenta Nishimoto (Jepang) mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting, 21-13, 21-15.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id, bwf.tournamentsoftware.com |
Komentar