"Dia yang tercepat dan juga mampu memberikan komentar paling tepat (feedback ke insinyur/kru tim) tentang sepeda motornya."
"Dia sangat sensitif dalam hal motor, dia tahu persis apa yang dibutuhkan untuk membuat kendaraan lebih cepat," tandas Marquez.
Pedrosa sendiri memang dilepas bagitu saja oleh Honda tanpa pernah ditawari untuk menjadi test rider. Mungkin ini bisa jadi salah satu kesalahan terbesar pabrikan asal Asaki tersebut.
Di sisi lain, pujian Marquez untuk Dani Pedrosa itu pun juga diiringi dengan singgungan Marquez tentang faktor lain yang tak kalah penting di dalam sebuah divisi pengembang motor MotoGP.
Marquez tidak memungkiri bahwa faktor test rider bagus bukanlah faktor semata wayang yang mempengaruhi kesuksesan sebuah tim.
Melainkan juga perlu diimbangi dengan kru dan insinyur-insinyur yang cerdas yang mampu menangkap feedback dari seorang test rider, yang mirisnya hal tersebut belum bisa ia lihat di kubu Honda.
"Di saat yang sama saya harus menekankan," lanjut Marquez.
"Anda bisa menjadi pembalap penguji terbaik tetapi (tidak akan ada gunanya) kalau tidak memiliki insinyur yang tepat di departemen pengembangan yang memiliki jawaban tepat atas komentar Anda, sehingga akan mustahil membuat motor bisa menjadi lebih baik," tegas Marquez.
"Kita bisa lihat dari Aprilia dan Ducati yang juga telah mengembangkan sepeda motor kompetitif, bersama Lorenzo Savadorri dan Michele Pirro serta test rider lainnya di masa lalu."
"Mereka pembalap yang cukup bagus tapi tidak seberbakat Dani Pedrosa."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |