BOLASPORT.COM - Tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi, kembali ke tangga juara setelah berhasil memenangi final Hong Kong Open 2023.
Yamaguchi mengalahkan Zhang Yi Man dalam pertandingan yang berlangsung di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, Minggu (17/9/2023).
Dalam pertandingan yang berlangsung selama 36 menit tersebut, Yamaguchi mengunci gelar dengan kemenangan 21-18, 21-15.
Pertandingan dibuka dengan seimbang. Zhang Yi Man dan Yamaguchi mengadu pukulan mereka dalam reli-reli yang cukup panjang.
Zhang Yi Man kurang solid sehingga beberapa kesalahannya malah membantu Yamaguchi membalikkan keadaan dari 4-5 menjadi 6-5.
Setelah menyamakan skor, tunggal putri kelima China memimpin lagi hingga 10-7 dan hanya untuk terkejar lagi.
Bola lob yang mendarat di belakang garis lapangan dari Zhang membantu Yamaguchi berbalik unggul 11-10 di interval.
Yamaguchi tidak benar-benar dibuat bekerja keras pada gim pertama. Bagi sang mantan ratu bulu tangkis, ini menjadi sebuah keuntungan.
Walau berstatus unggulan pertama, perjalanan Yamaguchi ke final Hong Kong Open 2023 tidak lebih mulus ketimbang Zhang Yi Man yang non-unggulan.
Jalan Zhang ke final sedikit terbantu dengan tersingkirnya para jagoan di paruh bawah karena kalah ataupun mengundurkan diri.
Hanya rekan senegara, Wang Zhi Yi (unggulan kedelapan), kontestan favorit yang dihadapi Zhang di perempat final dengan hasil kemenangan straight game 21-17, 21-17.
Di luar itu, kampiun Thailand Masters 2023 tak pernah bertanding lebih dari 30 menit. Ini berbeda dengan Yamaguchi yang laga tercepatnya bahkan berlangsung selama 33 menit.
Daya tahan Yamaguchi makin diuji karena di semifinal dia harus menjalani laga maraton selama 1 jam 10 menit dengan unggulan kelima, Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia).
Pertandingan antara Yamaguchi dengan Gregoria berlangsung intens dengan skor yang ketat 21-17, 23-25, 21-18.
Yamaguchi yang secara postur tidak tinggi yaitu 156cm tak hanya sekali harus berlari atau bahkan menjatuhkan diri untuk menyelamatkan bola.
Kembali ke pertandingan final, permainan Yamaguchi bukannya tanpa cela setelah laga-laga alot yang dijalaninya. Beberapa kali bola yang keluar dari tangannya tidak akurat.
Akan tetapi, Zhang Yi Man lebih parah dalam hal memberi poin gratis ke lawan sampai-sampai terlihat tidak yakin dengan pengembaliannya.
Game point didapat Yamaguchi dengan keunggulan enam angka 20-14.
Sempat ketularan mati sendiri, Yamaguchi merebut gim pertama dengan kemenangan 21-18 di mana poin terakhir datang dari dropshot yang menipu Zhang.
Gim kedua berlangsung dengan sengit.
Yamaguchi membuka jarak poin terlebih dahulu hingga 5-3. Zhang Yi Man mengejar hingga situasi berubah di 6-5 untuk keunggulannya.
Reli-reli yang seru kemudian terjadi. Berbagai macam finishing hadir baik dari smes keras, dropshot silang, atau netting yang tipis.
Akhirnya tergantung siapa yang lebih solid dan lagi-lagi Yamaguchi lebih baik. Beberapa kesalahan sendiri dari Zhang Yi Man membantunya memimpin lagi di interval dengan 11-9.
Zhang Yi Man memperbaiki kesalahan selepas break untuk menyamakan skor di 15-15. Namun, Yamaguchi kembali mejauh dengan bola-bola tipis.
Di poin-poin tua, kurang tenangnya Zhang Yi Man kembali membantu Yamaguchi.
Diawali smes ke bidang permainan sendiri, Zhang melakukan tiga pengembalian tak sempurna yang memberi jalan bagi Yamaguchi untuk mengunci gelar juara.
Bagi Yamaguchi, ini menjadi gelar kelimanya sepanjang tahun ini setelah Malaysia Open, German Open, Malaysia Masters, dan Canada Open.
Yamaguchi pun masih menjad satu-satunya pemain tunggal putri yang mampu menjadi juara lebih dari satu kali di pentas Tur Dunia selain An Se-young (Korea Selatan) yang absen usai menggila dengan delapan gelar.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar