BOLASPORT.COM - Tantangan besar akan dihadapi tim angkat besi Indonesia di tengah dominasi China saat Asian Games Hangzhou 2022 dihelat.
China dipastikan akan tampil trengginas di angkat besi yang merupakan salah satu cabang olahraga penghasil emas bagi mereka di ajang olahraga multi-event.
Ini tak hanya karena status tuan rumah, tetapi juga karena Asian Games 2022 menandai comeback pasukan Negeri Tirai Bambu di pesta olahraga se-Asia.
Atlet-atlet angkat besi dari China, dan Kazakhstan, dilarang tampil di Asian Games sebelumnya di Jakarta-Palembang 2018 karena kasus doping.
Hukuman itu memutus tren juara umum China di angkat besi setelah sembilan edisi beruntun sejak 1982 hingga 2014. Di Olimpiade mereka juga mendominasi sejak Sydney 2000.
Secara kebetulan, satu-satunya emas Indonesia dari angkat besi didapat pada 2018. Walau kini musuh terbesar kembali, tak berarti Merah Putih takut untuk unjuk gigi.
Kans emas Indonesia digantungkan kepada Eko Yuli Irawan dan Rahmat Erwin Abdullah.
Rahmat merupakan rising star angkat besi Indonesia sejak keberhasilannya merebut medali perunggu saat Olimpiade Tokyo 2020.
Sejak itu atlet asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu selalu menyumbang emas dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi (2021, 2022, 2023) dan SEA Games (2022, 2023).
Dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2023 di Riyadh, Arab Saudi, pada 4-17 September, Rahmat bahkan memecahkan rekor angkatan clean and jerk di kelas 81kg dengan catatan 209kg.
Angkatan itu menghasilkan keping emas bagi Rahmat, selain satu medali perak lainnya dari total angkatan dengan 354kg.
Sebagaimana diberitakan Kompas.id, Rahmat belum memutuskan akan tetap turun di kelas 81kg atau kelas aslinya yaitu 73kg.
Akan tetapi, apapun itu Rahmat tetap membawa ambisi pribadi untuk mengemas hasil terbaik dari penampilan keduanya di Asian Games.
Atlet berusia 22 tahun itu ingin melampaui pencapaian ayah sekaligus pelatihnya, Erwin Abdullah, yaitu medali perak saat Asian Games Busan 2002.
"Motivasinya berlipat ganda, ditambah aku juga sudah lebih siap daripada lima tahun lalu," ucap Rahmat yang pada Asian Games 2018 menempati peringkat ke-11 di kelas 77kg.
"Tanpa ditargetkan oleh orang lain pun, aku sudah punya target pribadi. Aku ingin mengalahkan semua yang ada di sana, menjadi yang terkuat," imbuhnya dengan yakin.
Adapun Eko Yuli, reputasinya sebagai lifter andalan Indonesia tak perlu diragukan. Eko lah peraih satu-satunya medali emas Indonesia dari angkat besi Asian Games.
Dalam penampilan terkini di Kejuaraan Dunia 2023, atlet asal Metro, Lampung, merebut dua medali perak di kelas 67kg dari angkatan snatch (146kg) dan total angkatan (321kg).
Eko sendiri menyimpan tenaga di Kejuaraan Dunia.
Untuk angkatan clean and jerk, setelah sukses mengangkat beban 175kg, Eko sempat mencoba beban 181kg di percobaan ketiga yang bisa menghasilkan emas tetapi gagal.
"Sengaja tidak mengeluarkan semua kemampuan karena prioritasnya sebenarnya di Asian Games. Targetnya mempertahankan emas," ujar Eko.
Lifter China, Chen Li Jun, menjadi rival terberat Eko.
Di Kejuaraan Dunia 2023, pemenang emas Olimpiade Tokyo itu menyapu bersih emas dengan catatan tertinggi di snatch (153kg), clean and jerk (180kg), dan 333kg (total).
Adapun saat Asian Games 2022 nanti Eko harus mengungguli Chen Li Jun dalam angkatan total karena setiap nomor hanya memperebutkan satu medali emas.
Program latihan yang lebih berat dilahap Eko dan Rahmat. Determinasi dan kedisiplinan kedua atlet ini diuji agar tidak gentar saat masuk ke "kandang macan".
Selain Rahmat dan Eko, sebanyak tujuh lifter lainnya akan memperkuat Indonesia pada Asian Games 2022 Hangzhou.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI, Hadi Wirahaja, membeberkan target tim angkat besi adalah masing-masing 1 untuk medali emas, perak, dan perunggu.
Angkat besi di Asian Games 2022 akan diselenggarakan di Xiaoshan Sports Centre Gymnasium pada 30 September - 7 Oktober 2023.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | kompas.id |
Komentar