Setelah periode bulan madu dengan medali emas SEA Games, final di debut World Tour, dan dua trofi juara dalam rentang waktu kurang tiga bulan, Apriyani/Rahayu mengalami ujian besar.
Terutama pada tahun ini. Petualangan Apriyani/Fadia dengan dua pukulan telak berupa cedera saat mereka sudah sampai di semifinal turnamen.
Ini diikuti dengan kekalahan demi kekalahan di babak-babak awal yang membuat rekam jejak mereka menjadi merah.
Kekalahan yang pertama kali menandai penurunan performa Apriyani/Fadia, terjadi ketika mereka langsung tersingkir pada babak pertama Kejuaraan Asia 2023.
Saat itu Apriyani/Fadia dikalahkan Benyapa Aimsaard/Nunthakarn Aimsaard (Thailand) dalam dua gim langsung 18-21, 11-21.
Tren menderita early exit terus menghantui mereka di sejumlah turnamen setelahnya seperti Thailand Open 2023 dan Singapore Open 2023.
Bahkan di turnamen kandang Indonesia Open 2023, Apriyani/Fadia kalah telak di perempat final oleh Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) dengan skor 13-21, 13-21.
Keadaan belum membaik sampai mereka juga kembali menelan kekalahan prematur pada Japan Open 2023 dan Australian Open 2023.
Melihat pola kekalahan beruntun Apriyani/Fadia saat itu, hampir sebagian besar diakibatkan karena permainan mereka yang sudah dibaca lawan.
Hasil-hasil negatif itu sampai membuat Kepala Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI, Eng Hian, juga geregetan hingga menyentil mereka.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Spotv |
Komentar