BOLASPORT.COM - Keberhasilan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, menaiki podium juara di Hong Kong Open 2023 rupanya menyimpan fakta mengharukan yang tak banyak diketahui.
Hong Kong Open 2023 akhirnya menjadi pemecah kebuntuan paceklik gelar juara Apriyani/Fadia setelah 427 hari lamanya.
Kemenangan mereka pun diiringi momen-momen dramatis yang membuat gelar tersebut akan menjadi salah satu gelar tak terlupakan.
Menghadapi rival yang seimbang, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia), Apriyani/Fadia nyaris saja kalah telak.
Gagal merebut gim pertama dan tertingal 8-12 pada gim kedua, Apriyani/Fadia hampir terlihat berada di jalan yang salah untuk menjadi juara.
Publik Indonesia yang ikut meramaikan Hong Kong Coliseum di Kowloon, Hong Kong, untuk mendukung tiga wakil Tanah Air di final pun harap-harap cemas.
Namun faktanya, dengan kegigihan dan tekad pantang menyerah yang ditunjukkan, peraih medali perak Kejuaraan Dunia 2023 itu mengubah roda takdir mereka.
Apriyani/Fadia terus menekan Tan/Thinaan hingga menuntaskan kebangkitan mereka dengan kemenangan 14-21, 24-22, 21-9 dalam duel dramatis selama 73 menit.
Kemenangan tersebut bermakna besar bagi duet yang baru dipasangkan pada 2022 itu.
Setelah periode bulan madu dengan medali emas SEA Games, final di debut World Tour, dan dua trofi juara dalam rentang waktu kurang tiga bulan, Apriyani/Rahayu mengalami ujian besar.
Terutama pada tahun ini. Petualangan Apriyani/Fadia dengan dua pukulan telak berupa cedera saat mereka sudah sampai di semifinal turnamen.
Ini diikuti dengan kekalahan demi kekalahan di babak-babak awal yang membuat rekam jejak mereka menjadi merah.
Kekalahan yang pertama kali menandai penurunan performa Apriyani/Fadia, terjadi ketika mereka langsung tersingkir pada babak pertama Kejuaraan Asia 2023.
Saat itu Apriyani/Fadia dikalahkan Benyapa Aimsaard/Nunthakarn Aimsaard (Thailand) dalam dua gim langsung 18-21, 11-21.
Tren menderita early exit terus menghantui mereka di sejumlah turnamen setelahnya seperti Thailand Open 2023 dan Singapore Open 2023.
Bahkan di turnamen kandang Indonesia Open 2023, Apriyani/Fadia kalah telak di perempat final oleh Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) dengan skor 13-21, 13-21.
Keadaan belum membaik sampai mereka juga kembali menelan kekalahan prematur pada Japan Open 2023 dan Australian Open 2023.
Melihat pola kekalahan beruntun Apriyani/Fadia saat itu, hampir sebagian besar diakibatkan karena permainan mereka yang sudah dibaca lawan.
Hasil-hasil negatif itu sampai membuat Kepala Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI, Eng Hian, juga geregetan hingga menyentil mereka.
"Bisa saya katakan, dari kualitas dan kapasitas hasil latihan, rasanya hanya 30 persen yang muncul atau ditampilkan di pertandingan," tegas Eng Hian pada awal Agustus lalu.
Titik balik kebangkitan pasangan yang kini bertengger di peringkat 8 dunia akhirnya terlihat pada Kejuaraan Dunia 2023 di mana mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final.
Walau akhirnya mendapatkan perak, momentum Apriyani/Fadia dapat terjaga menyusul hasil perempat final China Open 2023 dan juara Hong Kong Open 2023.
Saat ditanya tentang kunci kebangkitan mereka, Apriyani/Fadia menemukan solusi dari masalah yang sempat merundung mereka yaitu chemistry.
Bagi pasangan ganda di mana mereka tidak bermain sendirian, kendala dalam komunikasi dan kepercayaan tentunya menjadi mimpi buruk yang paling tidak diharapkan.
"Ya pada saat itu, mungkin kami bisa dibilang sangat terpuruk, kami tidak saling percaya diri satu sama lain," ungkap Apriyani kepada SPOTV Indonesia usai final Hong Kong Open 2023.
"Hanya kami terus mencari celah, di mana letak-letak (masalah) yang harus kami atasi. Karena tidak mungkin kami terus-terusan berada di fase tersebut."
"Jadi saya coba terus berkomunikasi dengan Fadia, kita harus seperti apa, kita harus bagaimana satu sama lain."
"Mungkin dengan memperbaiki cara komunikasi kami, karena yang kemarin, maaf, mungkin karena ada ego satu sama lain, jadi pada akhirnya itu yang sempat menghambat kami," jelas Apriyani sambil berkaca-kaca.
Soal ego, problem ini pernah disinggung Apriyani dalam persiapan menuju Kejuaraan Dunia 2023.
Di tengah ujian besar yang mengadang, dia dan Fadia justru salah melangkah dengan menjadikan tekanan masing-masing sebagai alasan untuk bersaing satu sama lain.
Padahal, sebagai tandem, mereka semestinya saling melengkapi, bekerja sama, membangun, dan bahu-membahu.
"Pernah ada momen saat kami justru ingin memperlihatkan diri bisa bermain lebih baik dibandingkan partner," ungkap Apriyani saat itu, dikutip dari Kompas.id.
"Jadi, kami malah (saling) bersaing di lapangan," tandasnya.
Untungnya, ego semacam itu akhirnya luruh dari kepala Apriyani maupun Fadia. Mereka berhasil melewati fase sulit setelah saling terbuka satu sama lain dan menyatukan visi.
"Dari situ kami jadi tahu satu sama lain. Karena tidak gampang ya. apalagi perempuan, (banyak) pakai perasaan," lanjut Apriyani menjelaskan.
"Jadi pada akhirnya kami membawa itu (perbaikan) itu sampai Kejuaraan Dunia 2023 kemarin."
"Oke, Fadia sudah mengerti saya, saya mengerti Fadia, apa yang harus kami lakukkan, mungkin mindset kami harus seperti ini, harus begini Apri, harus begitu dan semacamnya."
"Pada akhirnya saat di Kejuaraan Dunia 2023 itu pun kami juga tidak menyangka bahwa ternyata 'Wah, Fad kita bisa gitu'. Ternyata Allah sangat membantu kami," kata pemain 25 tahun itu.
Kini tantangan lebih besar menanti Apriyani/Fadia dalam mempertahankan konsistensi mereka.
Apriyani/Fadia sudah dinanti penampilan debut di Asian Games dalam perhelatan edisi ke-19 di Hangzhou, China, pada 23 September - 8 Oktober 2023.
Selain itu, mereka juga diekspektasikan untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024. Apriyani sendiri merupakan pemenang emas terakhir Olimpiade bersama Greysia Polii.
Dengan misi yang besar, Apriyani/Fadia berharap para penggemar bulu tangkis Indonesia tetap mendukung mereka dalam kondisi menang atau kalah.
"Untuk pendukung Indonesia, terima kasih telah mendoakan kami sehingga bisa mendapatkan medali emas (juara di Hong Kong Open 2023)," ucap Fadia.
"Tetap terus doakan kami di saat menang atau kalah."
"Terima kasih untuk seluruh pecinta bulu tangkis Indonesia, yang selalu mendukung dan mendoakan kami, doakan kami terus ya!" sahut Apriyani memungkasi.
Baca Juga: China Pecah Ganda Putra Lagi, Menerka Misi Tersembunyi Coach 'Ferguso'
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Spotv |
Komentar