BOLASPORT.COM - Jelang laga Manchester City vs Red Star Belgrade, Pep Guardiola mengaku mendapatkan petunjuk dari Lionel Messi dan mewaspadai kekuatan juara Serbia.
Manchester City akan memulai perjalanan mereka sebagai juara bertahan dalam ajang Liga Champions 2023-2024.
Sebagai pembuka, Manchester City akan melakoni laga melawan juara Liga Serbia, Red Star Belgrade.
Dalam laga tersebut, The Citizens akan bertindak sebagai tuan rumah dengan menjamu Red Star di Etihad Stadium.
Pertandingan Man City vs Red Star akan berlangsung pada Selasa (19/9/2023) waktu setempat atau Rabu pukul 02.00 WIB.
Dengan status sebagai juara bertahan, Manchester City jelas jauh lebih diunggulkan daripada Red Star.
Meski demikian, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengaku tetap waspada.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris - Liverpool Dua Jam di Puncak, Man City Masih Digdaya
Dilansir BolaSport.com dari Sportbible.com, Guardiola mewaspadai sosok pelatih Red Star, Barak Bakhar.
Guardiola menilai bahwa Barak Bakhar adalah sosok pelatih yang cukup hebat.
Dia merujuk pada sepak terjang Bakhar dalam ajang Liga Champions 2022-2023 saat melawan Paris Saint-Germain, yang saat itu masih diperkuat oleh Lionel Messi.
Kala itu, Bakhar masih melatih klub asal Israel, Maccabi Haifa.
Guardiola mengaku terkesan dengan cara pelatih asal Israel tersebut menukangi Maccabi Haifa untuk melawan PSG.
Dari sepak terjang Bakhar melawan Lionel Messi cs itulah Guardiola mewaspadai laga melawan Red Star besok.
"Saya melihat musim lalu di Maccabi Haifa dan mereka memiliki grup yang sulit melawan PSG," kata Guardiola.
"Saya melihat sedikit apa yang telah dia lakukan bersama Maccabi melawan Mbappe, Messi."
"Kami terkesan dengan ketangguhannya, keberaniannya. Tidak peduli apa yang terjadi, pertandingan nanti akan sangat mirip," lanjut juru taktik asal Spanyol itu.
Meski waspada, Guardiola yakin bahwa tim asuhannya akan meraih kemenangan dalam laga melawan Red Star.
Guardiola menekankan bahwa laga pertama ini akan menjadi awal dari perjalanan panjang mempertahankan gelar juara Liga Champions.
"Setiap musim, kami memulai kompetisi di pertandingan pertama dengan selalu menargetkan kemenangan," ucap Guardiola.
"Pertama babak penyisihan grup, kemudian babak 16 besar, mencoba untuk menang."
"Kami tidak berubah ketika tidak menang. Tidak ada yang lebih dari Red Star, tergantung pada performa dan level kami."
"Kami sangat senang bisa mempertahankan mahkota ini. Kompetisi ini tidak mengizinkan Anda untuk menyerah. Kami selalu kuat di kandang, pertandingan nanti adalah langkah pertama," pungkasnya.
Pernyataan Guardiola di atas sebenarnya sedikit berlebihan.
Pasalnya, Maccabi Haifa tidak bisa berbuat banyak saat melawan PSG dalam ajang Liga Champions musim lalu.
Klub asal Israel itu bahkan selalu kalah telak dari Les Parisiens dalam dua pertemuan mereka di fase grup.
Dalam pertemuan pertama di Israel, Maccabi Haifa kalah dengan skor 1-3 dari PSG.
Saat bermain di Prancis, Maccabi Haifa dibuat babak belur dengan skor 2-7 oleh PSG.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar