"Dorna meminta kami untuk tetap tenang, katanya pekerjaan terus berjalan di sana dan semuanya berjalan sesuai rencana. Kami harus percaya dan berharap treknya aman."
Akan tetapi, Motorsport-Total menunjuk beberapa bagian tembok pembatas yang cukup dekat dengan lintasan, terutama di tikungan 2 dan 3, dengan jarak 3 meter dari tepi lintasan.
Berdasarkan gambar terbaru pada Senin (18/9/2023), belum ada pagar udara (air fence) yang dipasang di titik-titik tersebut.
Beberapa zona limpasan juga diperbesar dengan cara menarik tepi lintasan ke sisi dalam. Namun, hal tersebut dinilai bukan solusi yang tepat.
"Menurut saya itu bukan solusi terbaik. Kita lihat saja seperti apa nanti di lapangan," tukas Alex Marquez yang memperkuat tim Gresini.
Kecemasan juga datang dari pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo.
El Diablo merasa bahwa apa yang ditampilkan dalam video dari FIM kepada para pembalap belum memperlihatkan semua detail sirkuitnya.
"Kelihatannya oke di video. Tapi treknya sangat kotor dan kerb-nya terlihat seperti sudah berusia 15 tahun," ungkap Quartararo soal sirkuit yang sejatinya baru diresmikan pada 2011.
"Untuk faktor keselamatan, kami harus melihatnya di lokasi secara langsung karena sudut kamera yang mungkin tidak ideal. Tapi saya memperkirakan itu akan lebih buruk," tambahnya.
Pembalap akan memanfaatkan sesi track walk pada Kamis (21/9/2023) untuk mencatat masalah-masalah dengan lintasan agar bisa disampaikan dalam rapat komite keselamatan.
Apabila dirasa kurang aman, pembalap tidak akan segan untuk melakukan boikot.
"Banyak pekerjaan yang telah dilakukan, tapi kita akan melihat apakah itu sudah cukup. Kalau aman, kami berlomba. Akan tetapi, benar-benar harus jelas aman atau tidak," pungkasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport Total |
Komentar